K-Pop Sebenarnya Diciptakan oleh Orang Amerika

6 Juli 2020, 15:35 WIB
FOTO Blackpink dan BTS /

SEMARANGKU - Dewasa ini, hampir seluruh remaja di seluruh dunia masih juga menggandrungi musik K-Pop lewat idola mereka masing masing, seperti BTS ataupun BlackPink.

Bahkan menurut majalah Forbes, BTS masuk ke dalam daftar 50 Selebriti Berpenghasilan Tertinggi Di Dunia.

Tahun 2020 ini, per bulan Juni kemarin, BTS berhasil meraup pendapatan setara Rp. 705 miliar.

Baca Juga: Rapper Kanye West Dikabarkan Mau Maju Pilpres Amerika Serikat

Tapi tahukah Anda, K-Pop sebenarnya tidak berakar dari budaya asli Korea. Yang mengenalkan pertama kalinya adalah Henry Gerhard Appenzeller, misionaris Amerika yang bertugas di Korea pada tahun 1885.

Appenzeller memodifikasi lagu lagu berbahasa Inggris dengan lirik bahasa Korea. Lagu berlirik campuran antara Bahasa Korea dan Bahasa Inggris ini lalu populer dengan sebutan Musik Changga.

Menurut Michael Fuhr (Managing Director of The Center for World Music) dalam Globalization and Popular Music in South Korea: Sounding Out K-Pop.

Baca Juga: Semut dan Serangga Jadi Petugas Kebersihan di New York

Appenzeller datang ke Korea bersama istrinya, Ella Appenzeller, serta empat rekannya: Horace N. Allen, Horace G. Underwood, William B. Scranton, dan Marion F. Scranton pada 5 April 1885.

Mereka datang ke Semenanjung Korea untuk menyebarkan Protestan ke masyarakat Korea yang saat itu masih banyak memeluk paganisme.

Setahun kemudian di Seoul, Appenzeller bersama istrinya mendirikan Sekolah Paeje khusus untuk pria.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Harga Oppo Bulan Juli 2020, Mulai dari 1,7 Jutaan

Selain mengajarkan agama, Appenzeller juga mengadakan silang budaya lewat musik.

Lagu-lagu yang banyak dikenal di Amerika, Inggris, dan Irlandia dimodifikasinya dengan lirik berbahasa Korea yang lalu dikenal sebagai Changga.

Sedangkan K-Pop modern yang kita kenal sekarang ini dipelopori oleh Seotaiji & Boys di era 1990an.

Baca Juga: Rakyat Amerika Pernah Menyesal Telah Keliru Memilih Seorang Presiden

Musiknya campuran hip hop, rock, jazz, dan electro. K-pop model “hibrid” inilah yang dipakai dalam diplomasi antara Korea Selatan dan Korea Utara. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler