Baca Juga: Pemakaian Robot untuk Serahkan Trofi di Balap F1, Diarasa Aneh Bagi Lewis Hamilton
Namun pihak media yang memposting tulisan tersebut, The Guardian mengakui bahwa mereka tidak serta merta langsung memuat tulisan GPT-3.
Mereka mengedit tulisan GPT-3 dengan memenggal paragraf, baris, dan juga urutannya. Hal ini membuat orang-orang yang mencintai sains dan teknologi akan terkesan.
The Guardian juga memberi alasan kenapa pihaknya mengedit tulisan tersebut, hal ini disebabkan lantaran GPT-3 telah menulis sebanyak delapan artikel. Pihak The Guardian menyebut bahwa delapan artikel itu “unik, menarik, dan menyuguhkan argumen yang berbeda.”
Baca Juga: HEBAT, Lewat VR46 Riders Academy, Valentino Rossi Sukses Hantar Muridnya Juara MotoGP dan Moto2
Baca Juga: Ini Dia Profil Singkat Sang Juara MotoGP San Marino Franco Morbidelli, Murid Pertama Valentino Rossi
Karena itu The Guardian terpaksa harus memilih sudut pandang yang paling baik. Apakah peran penulis, jurnalis, dan content writer akan tergantikan oleh kecerdasan buatan?
Mungkin saat ini kita menjawab tidak mungkin, namun suatu hari nanti seiring pesatnya perkembangan teknologi, apakah jawabannya masih 'tidak mungkin'? ***