Gara-Gara Ujaran Kebencian Para Pengiklan Cabut, Saham Facebook Sempat Turun

- 9 Juli 2020, 06:30 WIB
Logo Facebook. Foto: Ist
Logo Facebook. Foto: Ist /

SEMARANGKU - Facebook mendapat serangan terus menerus dari para pengiklannya yang agak keberatan dengan sistem yang gagal menangkal ujaran kebencian di aplikasi media sosial tersebut.

Beberapa waktu yang lalu beberapa pengiklan menarik diri dan melakukan boikot, karena kegagalan Facebook yang dianggap sangat merugikan bagi para pengiklan.

Facebook dianggap tidak bisa menyaring konten-konten berbau ujaran kebencian dan ini merugikan pengiklan, khususnya dari image.

Baca Juga: Curhatan Pejuang UTBK di Dunia Medsos

Para pengiklan menganggap Facebook belum mempunyai komitmen untuk melakukan aksi terhadap ujaran kebencian menurut pendapat kelompok yang memboikot iklan di media sosial tersebut.

Salah satu kerugian terbesar yang dialami oleh Facebook adalah boikot yang dilakukan oleh perusahaan multi bisnis Unilever di platform mereka. Kemudian beberapa produk lain juga mengikuti seperti Pepsi dan Coca Cola yang juga turut hengkang beriklan di FB.

Selain itu juga ada perusahaan lain dibidang pakaian yakni perusahaan penyedia perlengkapan mendaki gunung The North Face dan Patagonia serta serta Ben & Jerry's. Dalam sebuah pernyataan Unilever mengatakan jika mereka tidak ingin produknya ikut andil dalam ujaran kebencian.

Baca Juga: Ancaman Terbesar Amerika Disebut Oleh FBI Adalah Tiongkok

"Untuk saat ini dengan melanjutkan iklan di platform ini (Facebook) tidak akan berguna bagi masyarakat. Kompleksitas budaya saat ini menempatkan tanggung jawab bagi sebuah merek untuk belajar merespons dan bertindak untuk mendorong ekosistem digital yang kondusif," kata Unilever di situs resmi mereka. 

Sementara Ant Defamation, Free Press, Color of Change dan NAACP mengadakan pertemuan virtual dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan COO Sheryl Sandberg, Rabu kemarin.

Dari siaran resmi Color of Change seperti yang dikutip dari Reuters menyatakan satu-satunya rekomendasi yang keluar dari petinggi Facebook adalah rencana jabatan yang akan mengurus hak asasi manusia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Netflix Buat Temenin Kamu Saat Dirumah Aja

Namun bukan jabatan sekelas eksekutif senior dan Facebook juga tak menjelaskan fungsi jabatan tersebut. Facebook menolak memberikan bantuan berupa dukungan dari perwakilan FB untuk korban pelecehan, media sosial tersebut juga tidak menjelaskan soal audit independen, menurut tim boikot, Color of Change.

Ada 10 hal yang kelompok boikot harapkan antara lain mengizinkan korban pelecehan untuk berbicara pada Facebook dan refund bagi pengiklan yang iklannya berdampingan dengan konten ofensif.

Baca Juga: Desa Saudara, Destinasi Terakhir Ketika Masyarakat Hadapi Erupsi Merapi

Dengan adanya aksi boikot ini memang belum diketahui sampai berapa besar kerugian yang akan diterima oleh FB. Namun semenjak Unilever mengumumkan tidak akan beriklan di Facebook saat itu juga saham Facebbok turun cukup banyak. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x