Facebook Telah Hapus Hampir 200 Akun Terkait Dengan Grup Kebencian

- 9 Juni 2020, 21:00 WIB
LOGO Facebook.*
LOGO Facebook.* /PIXABAY/

SEMARANGKU - Facebook telah menghapus hampir 200 akun media sosial yang terkait dengan kelompok supremasi kulit putih. Grup ini berencana mengajak anggotanya untuk bentrok dengan demonstran yang protes atas pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam.

Dalam beberapa kasus grup ini juga menyarankan untuk anggotanya membawa senjata, kata perusahaan ini yang mengatakan secara resmi Jumat lalu.

Akun-akun di Facebook dan Instagram ini tersambung dengan Proud Boys dan The American Guard, dua kelompok kebencian yang sudah dilarang keberadaannya. Pihak Facebook sudah memantau akun ini dan dalam persiapan untuk menghapusnya ketika mereka melihat pos yang berusaha untuk mengeksploitasi protes yang dipicu oleh kematian George Floyd di Minneapolis.

 Baca Juga: Harta Karun Bernilai Lebih Dari 1 Juta Dollar di Temukan di Gunung

"Kami melihat bahwa kelompok-kelompok ini berencana untuk mengumpulkan pendukung dan anggota untuk secara fisik pergi ke protes dan dalam beberapa kasus bersiap untuk membawa senjata," kata Brian Fishman, Direktur Kebijakan Kontraterorisme dan Organisasi Berbahaya di Facebook seperti yang dilansir Semarangku.com dari New York Post.

Facebook tidak membocorkan detail para pengguna akun, seperti rencana spesifik mereka untuk protes atau di mana mereka tinggal di AS. Dikatakan "sekitar" 190 akun telah dihapus secara keseluruhan.

Baca Juga: Pidato Soal George Floyd di Pesawat, Bintang Porno Ini di Amankan

Proud Boys dan American Guard telah dilarang dari Facebook karena melanggar aturan yang melarang ucapan kebencian. Facebook mengatakan akan terus menghapus halaman baru, grup atau akun yang dibuat oleh pengguna yang berusaha menghindari larangan tersebut.

Awal pekan ini, Facebook mengumumkan penghapusan "segelintir" akun lain yang dibuat oleh supremasi kulit putih yang telah berpose di Twitter sebagai anggota gerakan antifa paling kiri.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x