Matahari akan Mati, Ilmuwan Sebut Sinarnya Terus Meningkat hingga Mengakhiri Kehidupan di Bumi

- 7 September 2021, 19:30 WIB
Foto ilustrasi, sinar Matahari meningkat sekitar 10 persen setiap satu miliar tahun hingga menguapkan semua lautan di Bumi/pixabay/Geralt
Foto ilustrasi, sinar Matahari meningkat sekitar 10 persen setiap satu miliar tahun hingga menguapkan semua lautan di Bumi/pixabay/Geralt /

Menurut penelitian terbaru dengan menggunakan permodelan komputer, Matahari akan menyusut dari raksasa merah menjadi katai putih dan mengakhiri hidupnya.

“Ketika sebuah bintang mati, ia mengeluarkan massa gas dan debu yang dikenal sebagai selubungnya ke luar angkasa,” kata Albert Zijlstra, astrofisikawan Universitas Manchester, dikutip dari Express 7 September 2021.

Zijlstra mengatakan penyusutan bintang bisa mencapai setengah dari massanya, pada titik ini kehidupan bintang kehabisan bahan bakar dan akhirnya mati.

Kemudian inti panas bintang akan membuat selubung yang bersinar terang atau yang disebut sebagai nebula planet selama 10.000 tahun .

Permodelan yang dibuat oleh Zijlstra memprediksi siklus hidup berbagai jenis bintang untuk mengetahui kecerahan nebula planet terkait dengan massa bintang yang berbeda.

Para ilmuwan sekarang memiliki permodelan yang jelas untuk mengukur siklus bintang terbesar kita yaitu Matahari.

Permodelan tersebut menunjukkan bahwa Matahari hanya akan hidup sebentar dari perkiraan sebelumnya.

“Kami sekarang tidak hanya memiliki cara untuk mengukur keberadaan bintang-bintang berusia miliaran tahun di galaksi yang jauh, yang sangat sulit untuk diukur,” kata Zijlstra.

“Kami bahkan telah menemukan apa yang akan terjadi ketika Matahari mati,” sambungnya.***

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah