Raksasa Drone China DJI Dilanda Ketegangan dengan Amerika Serikat Ada Pembelotan Staf

- 8 Maret 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi Drone DJI
Ilustrasi Drone DJI /DJI

Pada bulan Februari lalu, kepala R&D AS DJI keluar dan perusahaan memberhentikan staf R&D yang tersisa sekitar 10 orang di pusat penelitian Palo Alto, California.

DJI yang didirikan oleh miliarder Frank Wang ini satu dari puluhan perusahaan yang terjebak dalam perang dagang dan permusuhan diplomatik antara Washington dan Beijing.

 Baca Juga: Selamat Hari Perempuan Internasional 2021, Ini Pesan Penting Presiden Jokowi

Dorongan dari Washington untuk mendukung saingan DJI bisa menyebabkan penurunan pangsa pasar perusahaan di Amerika Utara.

Namun para staf dan pesaing DJI mengatakan jangkauan merek perusahaan, pengetahuan teknis, kekuatan manufaktur, dan tenaga penjualan tidak akan kehilangan mahkotanya dalam waktu dekat di pasar AS dan global untuk drone non-militer.

Tetapi Departemen Perdagangan AS menambahkan DJI ke “Daftar Entitas” yaitu melarang perusahaan untuk membeli atau menggunakan teknologi atau komponen AS.

 Baca Juga: Palestina Berhasil Menembak Jatuh Drone Israel di Jalur Gaza, Sudah Lama Diincar!

Hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan DJI untuk melayani kebutuhan pelanggan AS.

Durscher mantan karyawan yang sekarang bekerja di perusahaan Swiss Auteron (pesaing DJI), dia meninggalkan perusahaan itu karena kecewa dengan pemutusan hubungan kerja dan apa yang dia gambarkan sebagai perebutan kekuasaan internal antara tim AS dan markas besarnya di China.

Dia menambahakan bahwa reorganisasi AS memperumit tugas dalam menangani dampak dari ketegangan AS-China dan memenangkan bisnis pemerintah.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x