Planet Kerdil Ceres Mempunyai Samudra Luas dengan Kandungan Air Asin di Bawah Tanah

17 Agustus 2020, 22:26 WIB
Planet Kerdil Ceres diketahui mempunyai cadangan air asin seluas samudra dibawah permukaan tananahnya yang masih membeku hingga saat ini /NASA/JPL-CalTech/UCLA/MPS/DLR/IDA/

SEMARANGKU - Plamet kerdil yang bernama Ceres ternyata mempunyai kandungan air asin seluas samudra yang terletak dibawah tanah planet tersebut.

Planet Ceres merupakan objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan dia seperti "dunia samudra" dengan cadangan atau tangki besar air asin di bawah permukaannya yang dingin. Setidaknya itulah yang dikatakan para ilmuwan yang menemukan temuan ini ketika meneliti planet kerdil ini sebagai kemungkinan pos terdepan tempat tinggal baru.

Penelitian yang diterbitkan pada hari Senin ini berdasarkan data yang diperoleh oleh pesawat ruang angkasa NASA Dawn, yang terbang sedekat 22 mil (35 km) dari permukaan pada tahun 2018. 

Baca Juga: Presiden Israel Undang Pemimpin Uni Emirat Arab ke Yerusalem, Palestina Merasa Dikhianati

Baca Juga: Innova TRD Sportivo Limited dan Sienta Welcab Diluncurkan Toyota Bersamaan HUT RI ke-75

Penelitian ini juga memberikan pemahaman baru tentang Ceres, termasuk bukti yang menunjukkan bahwa ia tetap aktif secara geologis dengan gunung berapi yang mengeluarkan bahan es atau Cryovolcanism.

Tentunya dengan adanya penemuan ini dapat dikonfirmasi jika ada keberadaan reservoir bawah permukaan air asin atau air yang diperkaya garam, sedangkan sisa-sisa lautan di bawah permukaan yang luas telah secara bertahap membeku.

“Hal ini mengangkat Ceres ke status 'dunia samudra' (Ocean World), mengingat bahwa kategori ini tidak mengharuskan samudra menjadi global,” kata ilmuwan planet dan peneliti utama Dawn, Carol Raymond.

Baca Juga: Planet Mirip Bumi di Temukan Astronom, Planet Nibiru Atau Super Earth?

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tablet Samsung dengan Harga dibawah Rp5 Juta, Solusi untuk Belajar Online

“Dalam kasus Ceres, kami tahu bahwa reservoir cair berskala regional tetapi kami tidak dapat memastikan bahwa itu global. Namun, yang paling penting adalah ada cairan dalam skala besar,” lanjutnya.

Ceres memiliki diameter sekitar 590 mil (950 km). Para ilmuwan memusatkan perhatian pada Kawah Occator dengan lebar 57 mil (lebar 92 km), yang terbentuk dari dampak sekitar 22 juta tahun yang lalu di belahan bumi utara Ceres. Ini memiliki dua area terang yakni kerak garam yang ditinggalkan oleh cairan yang meresap ke permukaan dan menguap.

Mereka menyimpulkan, jika cairan tersebut, berasal dari reservoir air asin selebar ratusan mil (km) yang tersembunyi sekitar 25 mil (40 km) di bawah permukaan, dengan dampak yang bisa menciptakan retakan yang memungkinkan air asin keluar.

Baca Juga: Sebut Piramida Dibuat oleh Alien, Elon Musk Langsung Diundang ke Mesir

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Redmi Note 9 Pro, Juaranya Flagship yang Lengkap dan Kencang

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy, Nature Geoscience dan Nature Communications.

Selama ini badan tata surya lain di luar Bumi yang memilki samudra di bawah permukaan yang telah diketahui atau tampak adalah bulan Jupiter, Europa, bulan Saturnus, Enceladus, bulan Neptunus Triton, dan planet katai Pluto.

Air dianggap sebagai bahan utama kehidupan. Para ilmuwan ingin menilai apakah Ceres pernah dihuni oleh kehidupan mikroba.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Realme 6 dan Realme 6 Pro, Apa Bedanya?

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tablet Samsung dengan Harga dibawah Rp5 Juta, Solusi untuk Belajar Online

“Ada minat besar pada tahap ini,” kata ilmuwan planet Julie Castillo dari Jet Propulsion Laboratory NASA. “Dalam mengukur potensi layak huni reservoir air asin dalam, terutama mengingat suhu dingin dan menjadi cukup kaya akan garam,” pungkasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler