Kamu Tahu Teknologi QR Code, Ini Sejarah Singkatnya, Ternyata Terinpirasi dari Game

22 Juli 2020, 11:30 WIB
ILUSTRASI kode respon cepat (Quick Response Code/QR Code).* /PIKIRAN RAKYAT/

SEMARANGKU - Orang semakin beralih ke QR Code (kode respon cepat) untuk mengakses informasi, dan membayar barang dan jasa. Teknologi ini merupakan gagasan seorang insinyur di pabrikan Denso yang berbasis di Aichi.

Kode QR atau QR Code sekarang sudah digunakan di mana-mana sehingga hampir tidak ada hari berlalu tanpa melihatnya. Bagaimana QR Code tercipta, berikut ini sejara singkatnya dari kode Quick Respond tersebut.

Penggunaan QR Code terus meningkat di berbagai bidang. Baru-baru ini bahkan kode-kode tersebut bahkan mulai muncul di batu nisan sebagai bagian dari layanan yang menyediakan informasi tentang almarhum.

Baca Juga: Tiongkok Telah Pindahkan Roket dalam Posisi Siap Luncur ke Mars

Adalah Insinyur Denso Hara Masahiro menemukan kode QR 25 tahun yang lalu. Divisi tempat dia bekerja kemudian dipecah menjadi anak perusahaan bernama Denso Wave, di mana dia sekarang memegang jabatan sebagai chief engineer.

Terinspirasi oleh papan game

Hara mengatakan bahwa perusahaan sebelumnya menggunakan barcode untuk melacak suku cadang, tetapi sistemnya tidak efisien. "Ada lebih dari sepuluh barcode pada satu kotak," kenang Hara.

"Karyawan bosan harus memindai kotak beberapa kali, dan ini membuat kami membuat kode yang memungkinkan sejumlah besar informasi disampaikan dalam satu pemindaian."

Baca Juga: Indonesia Tetap Beli Pesawat Tempur Sukhoi Su-35 Bikinan Rusia, Meski Dilarang Amerika

Dari kebutuhan untuk melacak bagian-bagian mobil tersebut lalu munculah QR Code.
Kode QR ditandai dengan pola dua dimensi titik hitam dan putih. Dengan pola ini, dimungkinkan untuk menanamkan informasi sebanyak 200 kali lebih banyak daripada barcode standar.

Kode dapat berisi informasi dasar seperti tautan ke situs web atau volume data yang besar yang terdiri dari lebih dari 4.200 karakter alfanumerik yang disandikan ke dalam pola.

Untuk mengakses informasi, seseorang hanya perlu memindai kode QR. Hara menjelaskan bahwa inspirasi untuk teknologi berasal dari kegemarannya untuk bermain game strategi.

Baca Juga: Google Larang iklan yang Berkaitan dengan Teori Konspirasi Virus Corona.

“Saya dulu bermain Go saat istirahat makan siang. Suatu hari, ketika mengatur keping-keping hitam dan putih di atas kisi-kisi, saya tersadar bahwa itu merupakan cara mudah untuk menyampaikan informasi. Itu adalah sebuah momen penemuan atau Eureka," jelasnya seperti dikutip dari Nippon.com.

Sementara Hara mendapatkan pujian atas inspirasinya ini, lalu tim pengembangan Denso bertanggung jawab untuk membangun kode menjadi seperti sekarang ini.

“Menghasilkan ide adalah satu hal, tetapi Anda membutuhkan sistem yang mendukung penggunaannya juga,” kata Hara.

Baca Juga: Makanan Klepon Tidak Islami, Ini Lho Cuitan yang Bikin Geger Medsos

Denso tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan teknologi sendiri, dan sebaliknya memilih untuk membuat paten terbuka dengan harapan bahwa perusahaan lain akan menggunakan QR Code.

Aplikasi yang Terus Berkembang

Satu ATM yang sedang diuji coba oleh Bank Kagoshima memindai dengan QR Code yang berisi informasi tentang fitur wajah pemegang akun dan detail lainnya, sebagai pengganti kartu ATM.

Menggunakan kamera built-in, ATM dapat menentukan apakah orang yang mengoperasikan ATM itu benar pemegang rekening, dan tidak akan mengeluarkan uang tunai sampai identifikasi positif dibuat.

Baca Juga: Marc Marquez: Aku Akan Kembali Segera dengan Lebih Kuat

QR Code juga dapat ditemukan di pintu kereta bawah tanah di sistem kereta bawah tanah Toei Tokyo. Kamera yang dipasang pada platform memindai kode, memungkinkan gerbang pada platform dibuka secara sinkron dengan pintu kereta.

Teknologi kelahiran Aichi ini juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri. Di Amazon Go, toko serba ada di Seattle, QR Code digunakan untuk mengidentifikasi pembeli yang memasuki lokasi.

Biaya rendah penerapan teknologi QR Code juga menjadikan kode itu pilihan yang terjangkau bagi perusahaan di negara berkembang.

Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Bisa Menang Jika Tim Tidak Salah Memilih Ban di MotoGP Jerez

Berkembang tanpa batas

Hara senang melihat idenya semakin populer dan mengendarai beragam layanan canggih yang semakin luas. Namun, dia menegaskan masih ada potensi tak terbatas untuk kode-kode itu.

"Saya ingin melihat kode QR yang berisi informasi medis didistribusikan kepada individu untuk digunakan dalam situasi bencana," serunya.

"Staf di pusat evakuasi dapat memindai kode, yang memungkinkan mereka untuk menyediakan layanan medis yang sesuai." Ke depannya, ia percaya bahwa aplikasi baru akan muncul yang jauh melampaui apa yang awalnya ia impikan. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Nippon

Tags

Terkini

Terpopuler