Hal itu sebagai bentuk kesadaran masyarakatnya dalam berpartisipasi di masa pandemi.
Baca Juga: Warga Kudus Sudah Diijinkan Gelar Pernikahan, Asalkan Penuhi Syarat
“Dari warga sendiri, menyediakan apapun itu. Yang dibutuhkan masyarakat yang lebih ditaruh situ. Yang butuh bisa mengambil,” kata Yusuf.
Menurutnya, bahan sembako dan lainnya yang dicantolkan itu hampir setiap hari berganti. Bisa jadi berisikan tahu, tempe, sayur, gula atau lainnya. “Kalau mereka ada kelebihan, pasti. Dari warga, untuk warga,” ujarnya.
Keberadaan cantolan sembako itu memang menumbuhkan semangat warganya untuk berbagi. Tidak heran jika setiap hari pasti ada bungkusan yang dicantolkan. Tidak ada jumlah batasan menaruh bungkusan di cantolan tersebut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Hadiah Bagi Karyawan Pabrik Rokok yang Sering Ganti Masker
Dia menuturkan segala aktivitas di depan cantolan terekam CCTV. Sehingga akan tampak siapapun yang menaruh dan mengambil bungkusan sembako di cantolan tersebut.
Yusuf menceritakan, ada juga aksi seseorang yang mengambil seluruh bungkusan di cantolan sembako itu. Menurutnya, itu dilakukan oleh warga desa lain. “Berhenti, diambilkan semua, dimasukkan di jok (jok sepeda motor),” cerita Yusuf. ***