Ganjar Pranowo Terpukau dengan Hasil Inovasi Petani Muda Asal Kudus

- 1 Juli 2020, 15:05 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melihat tanaman melon yang dibudidayakan secara hidroponik di Laguna Green House di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (1/7). / Humas Provinsi Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo melihat tanaman melon yang dibudidayakan secara hidroponik di Laguna Green House di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (1/7). / Humas Provinsi Jateng /

"Sehingga 100 persen, hasil yang kita tumbuhkan tergantung dengan komposisi yang kita berikan. Misalnya saya mau awal pertumbuhannya, daunnya mau saya besarkan sekian," kata Rangga.

Saya kasih pupuk nitrogen sekian PPM (Part Per Million atau seperjuta bagian yang merupakan satuan pada pengukuran nilai kepadatan suatu zat di dalam air)," jelasnya.

Hal itu berlaku juga untuk buah yang misal mau dibesarkan seberapa ukurannya, petani tinggal menambah zat lainnya.

Baca Juga: Barang-Barang Ini Sudah Tidak Bisa Dijual Lewat Facebook dan Instagram

Artinya, dengan teknologi pertanian ini pihaknya bisa mengontrol. Hal itu berbeda jika penanamannya dilakukan di atas tanah. Yang berujung pada sulitnya pengontrolan tanaman.

Dia menuturkan hasil buah melon yang diharapkan adalah buah yang premium. Tentunya yang memiliki pasar bagus.

Serta sehat untuk dikonsumsi lantaran minim kandungan pestisidanya. "Yang lagi ditanam ini jenis melon Jepang, melon Eropa, ada melon China, melon Jawa," jelasnya.

Baca Juga: Ketika Ditangkap Pelaku Pembakaran Mobil Via Vallen Pura-Pura Bego

Dengan masa panen bervariasi, atau setidaknya 60 hari hingga 80 hari bisa panen. Saat ini untuk hasil panennya pernah dikirim hingga Singapura. "Kualitasnya mereka cocok," ungkap Rangga. ***

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x