Intruksi Ganjar kepada Jajarannya untuk Ambil Whole Genome Sequencing (WGS) Ketika Sampel Tes Covid-19

- 14 Juni 2021, 19:05 WIB
Intruksi Ganjar kepada Jajarannya untuk Ambil Whole Genome Sequencing (WGS) Ketika Sampel Tes Covid-19
Intruksi Ganjar kepada Jajarannya untuk Ambil Whole Genome Sequencing (WGS) Ketika Sampel Tes Covid-19 /Dok Humas Prov Jateng

 

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan intruksi kepada jajarannya yaitu semua Bupati atau Wali Kota terkait antisipasi penyebaran varian baru Covid-19.

Ganjar menghimbau untuk mengambil sampel Whole Genome Sequencing (WGS) ketika mengambil sampel tes Covid-19 pada kasus-kasus tertentu.

Himbauan ini disampaikan Ganjar pada Senin, 14 Juni 2021 ketika selesai memimpin rapat terkait penanganan solusi dalam mengatasi Covid-19 di Jawa Tengah.

 Baca Juga: Perintahkan Bupati Wali Kota Ambil Sampel Genome Sequencing Saat Testing, Ganjar: Yang Terdeteksi Baru Kudus

Dugaan Ganjar, kenaikkan kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah Jawa Tengah disebabkan adanya varian baru.

"Yang terdeteksi sekarang baru di Kudus, tapi semuanya harus waspada. Saya minta Bupati/Wali Kota kalau ambil sampel tes, tolong juga ambil sampel untuk tes genome sequencingnya. Ada aturan-aturan yang ditetapkan untuk itu, maka perintahkan Kadinkes masing-masing untuk merunut cara-cara itu," ucap Ganjar.

Ganjar menduga, penyebaran varian baru tidak hanya di Kudus.

Hal ini terbukti dari data hasil rapat bahwa ada warga Sragen yang juga positif terpapar setelah pulang dari acara kondangan di Kudus.

 Baca Juga: Dubes Austria Ke Ganjar Pranowo Hari Ini, Bahas Kerjasama Sekolah Vokasi dan Pertukaran Seniman

"Cerita ini menginspirasi saya, sepertinya perkembangan dari satu titik di Kudus dan menyebabkan beberapa daerah sekitarnya merah, rasa-rasanya hipotesisnya berhubungan dengan Kudus. Maka saya perintahkan ini segera dilakukan pengambilan sampel genome sequencing," ujarnya.

Masyarakat diminta untuk lebih waspada karena varian baru Covid-19 dari India sudah masuk ke Jawa Tengah.

"Tidak ada kata lain selain taati protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan," ujar Ganjar.

Ganjar membantah bahwa dirinya tidak tahu-menahu mengenai pesan siaran yang menyebar di grup-grup WA berisikan untuk menghindari Jawa Tengah.

"Dari mana info itu, saya tidak tahu. Tidak boleh panik. Jangan panik, tapi harus hati-hati. Pada mereka yang belum divaksin, anda berada dalam posisi yang relatif bahaya. Yang sudah divaksin juga bisa tertular. Maka kalau tidak penting, ndak usah keluar rumah. Kalau terpaksa keluar rumah, maskernya jangan pernah dilepas," terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, sampai saat ini baru wilayah Kudus yang terkonfirmasi ada varian baru Covid-19.

"Sementara baru Kudus yang terkonfirmasi, daerah lain belum ada laporan," jelas Yulianto.

Yulianto membenarkan bahwa semua daerah wajib mengambil sampel untuk tes Whole Genome Sequencing (WGS).

Dia menjelaskan, langkah ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran varian baru Covid-19 di daerah lain.

Dalam pengambilan sampel tes WGS, ada sejumlah aturan yang harus diikuti pemerintah daerah. Aturan tersebut yaitu: terjadi penularan cepat di suatu wilayah, adanya orang baru mendarat dari negara asing, orang-orang yang tidak rentan mulai terinfeksi dan lainnya.

"Selain itu, jika ada orang yang sudah divaksin namun terkonfirmasi Covid-19, penyintas yang kembali tertular serta ada pasien Covid-19 dengan CT value di bawah 25," pungkas Yulianto.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah