87 Persen Kematian Covid-19 Karena Belum Divaksin, Jawa Tengah Kebut Program Vaksinasi

- 14 Juni 2021, 20:15 WIB
Data tingkat kematian karena Covid-19 di Jawa Tengah, 87 persen karena belum divaksin.
Data tingkat kematian karena Covid-19 di Jawa Tengah, 87 persen karena belum divaksin. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

SEMARANGKU - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo membuka data kematian pasien Covid-19.

Kasus kasus meninggal di Jawa Tengah karena Covid-19, antara 9 Mei sampai 13 Juni 2021, sebanyak 87 persen karena pasien belum divaksin.

Sementara tingkat kematian pasien Covid-19 yang sudah divaksin, lanjut Yulianto, hanya 2,3 persen saja.

"Pasien Covid-19 yang meninggal itu, 87 persen ternyata belum divaksin. Sementara yang sudah divaksin dan meninggal itu hanya 2,3 persen, dan rata-rata baru vaksin dosis pertama. Artinya, yang belum divaksin memang masih sangat rentan," jelasnya, Senin 14 Juni 2021.

Karena itu, Pemprov Jawa Tengah akan mengebut program vaksinasi. Tidak hanya untuk lansia, tapi seluruh masyarakat umum di provinsi ini.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi untuk Masyarakat Umum Bukan Lansia di Semarang Mulai Juli 2021, Sehari Seribu Dosis

Meski begitu, kata Yulianto, vaksin masih belum mencukupi untuk seluruh masyarakat Jawa Tengah. Tapi stok vaksin yang masih ada di berbagai daerah diminta dihabiskan.

"Stok vaksin yang ada kami minta dihabiskan. Kami juga akan berupaya menambah vaksin dengan berkoordinasi pada Kemenkes agar dapat perhatian," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pesan khusus terkait vaksin dan serangan Covid-19 yang makin menjadi-jadi.

Halaman:

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x