Fokus Tuntaskan Covid-19 di Tiga Kabupaten, Pemprov Jateng Lakukan Hal Ini

- 25 Mei 2021, 10:55 WIB
Demin tuntaskan Covid-19 di tiga kabupaten, Pemprov Jateng lakukan hal ini
Demin tuntaskan Covid-19 di tiga kabupaten, Pemprov Jateng lakukan hal ini /Unsplash/Martin Sanchez

SEMARANGKU - Fokus menuntaskan COVID-19 di tiga Kabupaten, Pemerintah Provinsi Jateng melakukan beberapa hal.

Pemerintah Provinsi Jateng fokus menyelesaikan kasus Covid-19 di tiga Kabupaten dengan melakukan beberapa hal.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, sejumlah langkah strategis ditempuh untuk menyelesaikan masalah kenaikan COVID-19 itu.

Tiga wilayah yang difokuskan Pemprov Jateng adalah, Kudus yang mencatatkan kenaikan kasus Covid-19, Cilacap yang mencatatkan varian Covid B.1617.2 dari India dan Klaster Lapas di Kendal.

Baca Juga: BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta Bukan Pinjaman Tapi Hibah, Cek Syarat Daftarnya Disini

Langkah strategis yang dilakukan antara lain dengan upaya penambahan tempat tidur rawat inap di rumah sakit, dan penegakan protokol kesehatan secara tegas di ketiga wilayah tersebut.

Selain itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga meminta warganya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Terkait kasus Covid-19 di Cilacap, tenaga kesehatan yang tertular varian baru Covid-19 varian B. 1617.2 yang berasal dari India, dilakukan isolasi secara terpusat.

Kasus penyebaran Covid-19 di Cilacap, dugaan sementara berasal dari Anak Buah Kapal (ABK) MV Hilma Bulker, yang mengangkut gula rafinasi asal India.

Baca Juga: Temui Ganjar Pranowo, Dubes India Bahas Peluang Investasi di Kawasan Industri Batang Jateng

Sebanyak 47 tenaga kesehatan di rumah sakit, yang telah merawat belasan ABK MV Hilma Bulker tersebut, kemudian terinfeksi.

"Yang dari Cilacap terkait dengan varian dari India, nakesnya kita minta diisolasi terpusat. Lalu kami minta seluruh Jawa Tengah tempat tidur (rumah sakit) ditingkatkan," ujar Ganjar, setelah rapat Covid-19 di Gubernuran, Senin 24 Mei 2021.

Untuk memastikannya, Pemprov juga telah mengirimkan sampel mukosa nakes yang terinfeksi Covid-19, ke UGM.

Sebanyak 12 sampel yang telah diteliti di fasilitas kesehatan, sesuai dengan persyaratan medis.

Baca Juga: Bawa KTP dan KK, Dapatkan BLT Rp1,2 Juta Tahun Ini, Simak Syaratnya Di sini

Ia juga meminta, agar aparat penegak hukum tidak ragu membubarkan kegiatan yang banyak mengundang massa.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepada warganya untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Hal itu menyusul setelah mudik lebaran, banyaknya kasus Covid-19, yang berasal dari klaster keluarga.

"Ada tren peningkatan kasus harian yang ada di sini sampai minggu ke 20. Ini akibat liburan mudik atau yang nekat mudik. Proporsi klaster terbesar itu keluarga 62,4 persen, ini kita hati-hati betul. Lapas 18,7 persen dan klaster agama 11,5 persen. Puncak balik lebaran terjadi di 18 Mei, tercatat 48.754," paparnya.

Baca Juga: Siapkan KTP dan NIK Sekarang! Kartu Prakerja Gelombang 17 Segera Di buka, Ini Kuotanya

Karena, dua minggu setelah lebaran, ada tren peningkatan kasus Covid-19 di beberapa wilayah Jateng.

"Hari ini kita betul-betul lagi melihat hitungan 14 hari setelah masyarakat datang ke sini. Dan ini nyata, maka butuh bantuan dan partisipasi masyarakat. Lalu ada pelanggaran prokes, kita koordinasikan agar penegak hukum tidak ragu kalau ada event yang di create dan menimbulkan kerumunan, kalau tidak bisa diperingatkan maka tutup," tegas Ganjar.

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, tiga Kabupaten itu memiliki kriteria kasus yang berbeda-beda.

Yulianto juga mengatakan, sudah ada 172 petugas kesehatan yang telah dites. Sampai hari ini ada 47 orang nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: PDI Perjuangan 'Musuhi' Ganjar Pranowo Gara-Gara Diliput Media dan Ramai di Medsos?

"Perlakuan yang dilakukan sama, yakni dengan Tracing, Tracking dan Treatment. Varian baru karena penyebarannya cepat, maka kita harus ketat. Padahal teman-teman sudah menggunakan APD namun tetap tertular, karena perilaku virus," terang Yulianto.

Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penatalaksanaan yang ketat terhadap peningkatan kasus Covid-19 tersebut.

Terkait peningkatan kasus Covid-19 di Kudus, Yulianto menjelaskan pihaknya telah menerapkan langkah antisipatif, yaitu dengan menyiagakan rumah sakit yang berada di sekitar Kudus.

Ia menyebut, hingga kini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, masih lega.

Baca Juga: PDI Perjuangan 'Musuhi' Ganjar Pranowo Gara-Gara Diliput Media dan Ramai di Medsos?

"Lonjakan kasus di Kudus cukup tajam, sehingga BOR (Bed Ocupancy Rate) tinggi sekitar 75-80 persen. Maka kita siapkan rumah sakit di Semarang seperti Wongsonegoro, itu kan BORnya rendah, padahal tempat tidurnya banyak. Itu ‎siap untuk dirujuk di Wongsonegoro, jadi kabupaten sekitarnya siap dukung," jelas Yulianto.

Yulianto menjelaskan bahwa kasus penyebaran Covid-19 yang cukup tajam di Kudus, disebabkan oleh pelanggaran protokol kesehatan.

"Jadi tadi disebabkan karena tidak taat protokol kesehatan. Dimulai dari klaster keluarga, saat makan bersama lepas masker dan saling bercengkrama. Artinya kita harus hati-hati betul, baik di rumah atau restoran," pungkas Yulianto.

Pemerintah Provinsi Jateng fokus menyelesaikan kasus Covid-19 di tiga Kabupaten dengan melakukan penatalaksanaan yang ketat.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah