Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Minta Penghentian Sementara Transaksi Dagang dengan Negara Kasus Corona Tinggi

- 9 Mei 2021, 05:30 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Minta Penghentian Sementara Transaksi Dagang Dengan Negara Kasus Corona Tinggi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Minta Penghentian Sementara Transaksi Dagang Dengan Negara Kasus Corona Tinggi /Dok humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta pemerintah menghentikan sementara transaksi dagang negara dengan kasus Corona tinggi. 
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan kepada pemerintah pusat agar untuk sementara waktu, menghentikan transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus Corona tinggi. 
 
Saran tersebut disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menyusul adanya kapal dari India, yang masuk di pelabuhan Cilacap dengan Awak Buah Kapal (ABK) nya positif COVID-19.
 
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap, ke depannya ada komunikasi terlebih dahulu sebelum kapal dari negara lain, yang menjadi perhatian khusus soal kasus Corona, untuk merapat di pelabuhan Indonesia.
 
 
Hal itu disampaikan Ganjar, di rumah dinasnya, saat mengikuti Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian secara virtual, Sabtu 8 Mei 2021. 
 
"Ijin pak Menko, untuk negara-negara yang akan kirimkan barang ke Indonesia dan negara itu adalah negara yang cukup berbahaya pak menurut para epidemiolog, saran saya pak untuk transaksi dagangnya dihentikan dulu," kata Ganjar.
 
Saran penghentian sementara transaksi dagang dengan asing ini, disampaikan oleh Ganjar, bukan tanpa alasan. 
 
Sebab, dirinya melihat saat ini muncul pemikiran di masyarakat bahwa pemerintah melarang warganya untuk bepergian hingga mudik, namun masih leluasa terhadap orang asing untuk masuk ke Indonesia. 
 
"Akan tidak enak rasanya memang kemarin diskursus yang muncul di publik, 'ini orang india yang masuk ke Jawa Tengah pak'. Nggak ada orang Indianya, ini orang Filipina, bahwa mereka dari india betul dan ini kita lakukan treatment kepada mereka," ujar Ganjar dalam rapat.
 
"Karena ini diskursusnya menjadi nggak enak, seolah-olah mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk," tegasnya.
 
 
"Ini penting karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita melarang bangsa sendiri tapi mempersilahkan orang lain," tandas Ganjar. 
 
Pemerintah, lanjut Ganjar, harus bersedia untuk membuka seluruh informasi, kaitannya dengan kedatangan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia. 
 
Seperti apa kepentingannya di Indonesia serta yang paling penting bagaimana kondisinya.
 
Seperti telah diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) yang membawa gula rafinasi dari India dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah, dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19.
 
"Tentu saja saya belajar dari ini, seluruh pemegang otoritas baik pelabuhan udara, kapal, apalagi yang akan menerima tamu, warga, barang dari negara asing apalagi di tempat-tempat yang sudah menjadi perhatian kita, seperti India harus diperketat," kata Ganjar kepada wartawan di rumah dinasnya, Semarang, Sabtu 8 Mei 2021. 
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepada pemerintah pusat, penghentian sementara  transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus Corona tinggi.*** 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x