Jenguk Pasien Covid-19 Klaster Tarawih di Banyumas, Ganjar Pranowo Pesan Begini

- 8 Mei 2021, 05:30 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tengok para pasien positif Covid-19 kluster terawih di Banyumas
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tengok para pasien positif Covid-19 kluster terawih di Banyumas /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Munculnya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Banyumas bermula dari klaster tarawih dan dikunjungi Ganjar Pranowo. 
 
Kabupaten Banyumas sempat dikejutkan dengan munculnya lonjakan kasus Covid-19 dari klaster tarawih. 
 
Sebanyak 50 orang yang saat ini masih diisolasi di tempat karantina terpusat Pondok Slamet Baturaden Purwokerto, sebagian besar diantaranya dari klaster tarawih.
 
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang dikarantina di tempat itu adalah dari klaster tarawih. 
 
 
Saat melakukan kunjungan kerja ke Banyumas, termasuk mengecek posko-posko penyekatan arus mudik lebaran, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyempatkan untuk menjenguk warga yang sedang menjalani karantina tersebut.
 
Saat tiba di lokasi karantina terpusat Pondok Slamet Baturaden, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hanya menyapa beberapa warga yang sedang menjalani isolasi dari kejauhan. 
 
Sambil berteriak, Ganjar memberikan semangat dan motifasi pada mereka semua yang sedang menjalani karantina.
 
"Gimana kabarnya, ada yang punya gejala tidak? Sesak nafas, batuk-batuk, atau pilek. Kalau ada keluhan jangan sungkan ngomong sama petugas ya," teriak Ganjar dari kejauhan.
 
Beberapa pasien yang sedang diisolasi menjawab bahwa semuanya dalam kondisi sehat. 
 
Ada salah seorang yang sempat kehilangan indera penciuman, tapi saat ini sudah baikan.
 
"Saya sempat tidak bisa mencium bau pak, alhamdulillah sekarang sudah bisa. Pak mau foto pak, tapi sayang kita jaraknya jauh," ucap salah satu pasien.
 
"Ya sudah foto saja dari sana. Kelihatan kok. Atau kalau tidak difotoin dari sini, nanti minta ke petugas ya," ucap Ganjar.
 
 
Ganjar juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menganggap remeh Covid-19. 
 
Kebanyakan masyarakat kini mulai mengabaikan pelaksanaan prokes, ada yang tidak pakai masker, tidak menjaga jarak dan lain sebagainya.
 
"Karena merasa sudah aman. Dengan kawan, saudara dan tetangga merasa dekat, sehingga abai. Padahal belum tentu, karena virus ini tidak kelihatan. Maka inilah pentingnya kita menjaga protokol kesehatan," kata Ganjar.
 
Ganjar pun kemudian menanyakan kenapa mereka semua bisa tertular Covid-19. 
 
Salah satu pasien mengatakan bahwa mereka tertular Covid-19 bermula dari klaster tarawih. 
 
"Katanya dari klaster tarawih pak. Kita juga tidak tahu ketularan dari mana," ucapnya.
 
Selain dari klaster tarawih, ada juga beberapa yang tertular dari klaster keluarga.
 
Namun ada pula yang ketularan Covid-19 dari tetangganya yang datang ke rumah untuk bersilaturahmi.
 
 
Kepada mereka, Ganjar minta warganya untuk menjaga kesehatan dan terus meningkatkan imun tubuh dengan berolahraga.
 
"Jangan lupa selalu bahagia. Saya doakan panjenengan semua segera sehat, dan bisa kembali pulang ke rumah," ucapnya.
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kemudian meminta kepada warganya untuk dapat bersabar selama menjalani karantina. 
 
Munculnya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Banyumas bermula dari klaster tarawih, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpesan untuk tetap disiplin protokol kesehatan. 
 
"Maka saya titip pesan buat semuanya, kondisinya masih labil, maka saya minta semua disiplin protokol kesehatan. Tadi ada yang ketularan dari tetangga yang main ke rumah, dia tidak tahu dan positif. Sesimpel itu. Maka kita harus benar-benar disiplin prokes dalam setiap kegiatan," tutup Ganjar.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x