Baca Juga: Ganjar Pranowo Kunjungi Lasmi, Ledek Tayub Asal Grobogan yang Melegenda
Apalagi, sambil menunggu harga stabil, gabah yang disimpan dengan mekanisme resi gudang itu bisa ia jaminkan ke Bank Jateng. Dengan jaminan itu, ia tak repot saat musim tanam tiba.
“Sudah empat kali saya jaminkan resi gudang saya. Dapatnya lumayan, maksimal 75 juta dan bisa digunakan tanam lagi. Nanti setelah harga stabil, baru gabah dijual. Saya pernah untung Rp10 juta dengan program ini,” ucapnya.
Senada disampaikan patani Grobogan lain, Nur Rodi. Dikatakan, Resi Gudang sama seperti pegadaian. Yakni petani menjaminkan gabahnya ke bank untuk mendapatkan modal. Jaminannya adalah resi gudang yang diterbitkan.
Baca Juga: Sola Kamtibmas Polri Jaga Hak Asasi Manuasia dengan Meneken MoU Penegakan HAM di Indonesia
Baca Juga: Kisah Ganjar Pranowo Pertahankan Peninggalan Sunan Kalijaga Api Abadi Mrapen Agar Tetap Menyala
“Keuntungannya kita jual tunda kalau harga murah. Dengan menunda penjualan, kan kita tetap dapat modal tanam dengan resi gudang yang ada. Nanti setelah harga stabil, baru dijual dan kami tetap tidak merugi,” ucapnya.
Nur sendiri mengatakan, sudah ada 800 petani di Gapoktannya yang mengikuti program resi gudang ini. Saat ini saja, sudah ada 100 ton gabah kering yang mereka simpan di gudang sistem resi gudang Grobogan tersebut.
“Jadi bisa meminimalisir kerugian, karena kami tidak buru-buru menjual. Sistem ini memang menguntungkan,” terangnya.