Akan Ada Desa Wisata Baru di Karanganyar, Ganjar Pranowo Gandeng UNS untuk Tata Lansakap

- 13 Maret 2021, 20:15 WIB
Lahan seluas tiga hektar yang tak produktif di Kabupaten Karangnayar akan disulap menjadi desa wisata.
Lahan seluas tiga hektar yang tak produktif di Kabupaten Karangnayar akan disulap menjadi desa wisata. /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Dusun Bulu, Desa Salam, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar berencana melahirkan desa wisata baru.

Di desa tersebut, terdapa lahan seluas tiga hektar yang tidak produktif. Warga setempat punya inisiasi untuk mengolah hamparan tanah tersebut menjadi desa wisata untuk pemasukan desa.

Mendengar rencana tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepala desa untuk menggandeng inisur dari UNS untuk menata lanskapnya.

Baca Juga: Mahasiswa Udinus Semarang Ciptakan Gluconov, Alat Canggih Pendeteksi Diabetes

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemendikbud Mulai Dikirim, Begini Cara Cek Kuota Internet Operator Telkomsel

Kepala Desa Salam, Sutardi menjelaskan, lahan kurang produktif tersebut dulunya hanya ditanami pohon sengon dan rumput pakan ternak.

Pohon sengon tersebut akan ditebangi dan diganti dengan pohon jenis lain seperti pohon buah-buahan untuk mendukung pengembangan desa wisata.

“Pohon yang akan ditanam nanti sekitar seribuan, disesuaikan dengan kondisi. Bisa pohon buah-buahan atau tanaman keras lain yang ditata sesuai dengan perencanaan pengembangan desa wisata,” jelas saat dikunjungi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Sabtu 13 Maret 2021.

Baca Juga: Respon Longsor di Bukit Manyaran Semarang, Begini Rekomendasi Mitigasi dari Dinas ESDM Jateng

Baca Juga: Akses YouTube Pakai Kuota Internet Kemendikbud 2021? Bisa Banget! Cek Syarat Penerima Berikut

“Di sekitar lahan ini juga terdapat banyak mata air dan sumber air panas,” imbuhnya.

Tahap awal pengembangan tersebut dimulai dengan penanaman sekitar seribu pohon di lahan tersebut. Penanaman pohon bersama masyarakat dipimpin Ganjar Pranowo.

Total lahan tidak produktif di Desa Salam mencapai sekitar tujuh hektare. Atas inisiai anak-anak muda dan Karang Taruna, tiga hektare di antaranya akan dikembangkan menjadi destinasi Desa Wisata. 

Baca Juga: Karyawan XL Axiata yang Pernah Positif Covid-19 Kompak Ikut Donor Plasma Konvalesen

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 14 untuk 600 Ribu Orang, Sudah Resmi Dibuka

“Ke depan di sini akan kita bangun untuk desa wisata. Untuk itu berhubung semangat anak-anak muda ini luar biasa maka kita support dari desa melalui Bumdes. Nanti dikelola sendiri bersama dengan anak-anak muda di sini,” paparnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mendukung pengembangan desa wisata tersebut. Ia menyarankan kepada pihak desa untuk bekerjasama dengan akademisi atau universitas.

Kerja sama tersebut agar universitas, dalam hal ini Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dapat memberikan masukan terkait penataan lanskap di lokasi tersebut.

Baca Juga: Polda Jateng Pakai Kamera KOPEK untuk Sosialisasi Program ETLE, Pelanggar Bisa Langsung Terekam

Baca Juga: Tak Harus ke Grapari, Upgrade Kartu SIM Telkomsel 4G LTE Bisa Lewat e-Commerce

“Pak Kades nanti ajak saja, umpama dari UNS, minta tolong ke rektor agar dikirim ahli atau insinyur yang paham tentang penataan lanskap. Sehingga tebing ini akan menjadi pemandangan yang view-nya bagus dan lingkungannya terjaga,” jelasnya.

“Sekarang ini orang-orang mencari tempat yang alami. Piknik masa depan itu yang dicari seperti itu. Sudah betul sekarang ditanami pohon,” imbuhnya.

Ganjar menambahkan, penanaman pohon tersebut selain mendukung pengembangan desa wisata yang alami juga sekaligus sebagai pelestarian sumber air.

Baca Juga: Kawasan Borobudur Bakal Jadi Bali Baru Indonesia, Tiga Menteri bakal Percepat Pengembangan

Baca Juga: Polda Jateng Sudah Mulai Sosialisasikan Program ETLE, Masih Ditemukan Dua Pelanggar Lalulintas

Menurutnya, sumber air merupakan kebutuhan masa depan yang harus mulai dijaga dan dilestarikan sejak dini.

“Ditanami pohon buah itu juga bagus. Semakin banyak pohon yang ditanam maka nanti sumber air terjaga, kebutuhan air terjaga, debit air juga makin banyak. Jadi kebutuhan masa depan mulai kita rencanakan sejak hari ini,” tandasnya.

Meski nasib kebanyakan desa wisata di sejumlah daerah di Jateng terpuruk saat pandemi, desa wisata baru di Karanganyar ini digadang-gadang bisa eksis jika penataan lanskapnya menarik. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x