Baca Juga: Evakuasi di Tengah Pandemi Covid-19, Basarnas Diminta Untuk Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Ia merinci, beberapa daerah yang jumlah ICU kurang dari 15. Di antaranya, Blora empat, Boyolali enam Brebes 14,Demak tujuh, Grobogan enam, Jepara dua. Karanganyar empat, Kendal empat, Kota Pekalongan dan Kota Salatiga tujuh, Magelang 12, Pati 13, Pekalongan enam, Purbalingga empat, Purworejo empat, Sragen sembilan, Kabupaten Tegal 14, Temanggung sembilan, Wonogiri delapan, Wonosobo tujuh.
"Menurut saya penting untuk ditingkatkan, Kota Semarang 124 tempat tidur, Kota Surakarta 110. Kebumen 25 cukup banyak, atau Banyumas 61. Maksud saya didaerah ini (kurang ICU) musti ditingkatkan tempat tidurnya, ini yang kita coba dorong agar peningkatan betul-betul siap dikaver oleh rumah sakitnya, maka tinggal mereka bergerak," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengamini hal tersebut. Ia menyebut akan mendorong rumah sakit di daerah, menambah ruang rawat intensif, bagi penderita Covid-19.
Baca Juga: Satu Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Lagi, Kini Oleh KN SAR Basudewa
Baca Juga: WOW! Investasi Netflix di Film dan Drama Korea Capai Angka Lebih dari 750 Miliar Dolar di Tahun 2021
"Kalau dilihat dari tingkat keterisian provinsi angkanya 60 persen, bahkan di bawah 60 persen. Namun, untuk beberapa kabupaten kota penyediaannya masih sedikit," jelas Yuli.
Ia menyebut, di beberapa kabupaten dan kota memang memiliki cukup banyak ruang ICU non Covid-19. Namun, untuk mengubahnya menjadi ruangan khusus, dibutuhkan persyaratan yang ketat.
Berbeda dengan penyediaan ruang isolasi, yang cenderung lebih mudah. "Kita minta target itu agar dapat dipenuhi," ujarnya.
Baca Juga: Waspadai Informasi Hoax Soal Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Media Sosial, Polisi Siapkan Pasal Ini