Ganjar Cek Kesiapan Asrama Haji Donohudan untuk Jadi Tempat Isolasi Terpusat dengan 873 Orang

- 5 Desember 2020, 14:30 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo memimpin rapat sekaligus melihat kesiapan Asrama Haji Donohudan, Boyolali yang akan digunakan untuk tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala untuk wilayah Solo Raya, Sabtu (5/12).
Gubernur Ganjar Pranowo memimpin rapat sekaligus melihat kesiapan Asrama Haji Donohudan, Boyolali yang akan digunakan untuk tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala untuk wilayah Solo Raya, Sabtu (5/12). /Dok. Humas Pemprov Jateng/Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kesiapan asrama haji Donohudan untuk dijadikan tempat isolasi terpusat dengan kapasitas sekira 873 pengungsi.

Ganjar memastikan hal tempat isolasi yang berlokasi di wilayah Solo Raya tersebut pada hari ini, Sabtu, 5 Desember 2020.

Dalam pengecekan, Ganjar didampingi Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan sejumlah stakeholder di Asrama Haji Donohudan.

Baca Juga: Para Pengungsi Pengungsian Merapi akan Dites Swab Antigen, Ada yang Positif Covid-19?

Baca Juga: Wajib Tahu! Tanda-tanda Erupsi Gunung Semeru dan Upaya Mitigasi dari BNPB

Ganjar menjelaskan bahwa potensi pengungsi yang bisa ditampung di Asrama Haji Donohudan (AHD) diperkirakan mencapai 873 orang.

“Nah inilah yang kita siapkan pada hari ini, wabil khusus yang ada di Donohudan, jadi dari hasil rapat tadi kita sudah sampaikan bahwa potensi donohudan ini ada 873 penghuni,” kata Ganjar ditemui usai rapat koordinasi di AHD.

Ganjar mengatakan, fasilitas seperti laundry hingga kebersihan yang biasa digunakan ketika musim haji juga siap dimanfaatkan selama AHD menjadi tempat isolasi COVID-19 terpusat. Sementara untuk fasilitas pendukung seperti laboratorium juga disiapkan.

Baca Juga: Lagi-Lagi Pesta Ini di Waktu Senggang, Anggota DPRD Diringkus Polisi, Ada Apa?

Baca Juga: Advokat Inggris Mengecam Gerakan Anti Muslim Prancis, Staf Pemerintah Dikutuk Masuk Daftar Hitam

Selain itu, kesiapan Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan juga mulai disiapkan. Sedangkan untuk tenaga kesehatan, Ganjar mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

“Maka mulai hari ini kita udah siap untuk menampung para mereka yang positif COVID-19 tapi OTG sehingga cukup dirawat di sini,” ujarnya.

Ganjar mengatakan, pihaknya juga membahas penambahan Rumah Sakit untuk penanganan COVID-19 di Solo. Pasalnya, kata Ganjar, ketersediaan bed isolasi di Solo sudah harus ditambah.

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Ungkap Penyebab Doa Tidak Terkabul Meski Sudah Rajin Ibadah

Baca Juga: Viral, Video Khabib Nurmagomedov Ingin Menyerah saat Lawan Dos Anjos, Cek di Sini!

“Tadi sudah ada RS Bung Karno, RSUP Paru Surakarta, terus kemudian kita minta nanti mungkin Rumah Sakit Tentara, ada juga panti waluyo, terus kemudian PKU ini kita siap-siapkan, beberapa gedung yang kita miliki baik punya provinsi maupun kabupaten kota sekarang kita siapkan untuk cadangan-cadangan,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya juga secara kontinyu melakukan persiapan untuk tempat isolasi terpisat di wilayah lain. Antara lain di Banyumas raya, Pati raya dan Pekalongan raya.

“Hari ini Kadinkes dari Solo langsung berangkat ke Banyumas, maka kalau Solo raya kita bereskan, Banyumas raya kita bereskan, nanti Pekalongan raya kita bereskan, Pati raya kita bereskan, harapannya nanti masyarakat menjadi oh ga usah khawatir gausah panik, nah nanti terus mereka akan bisa mendapatkan layanan paling baik,” tandasnya.

Baca Juga: Penjabat Kemensos Ditangkap KPK, Korupsi Dana Bantuan Sosial Covid-19?

Baca Juga: Terungkap! Aksi Penembakan Mobil Alphard di Solo Karena Masalah Ini...

Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menambahkan, pihaknya juga meminta kepada Ganjar untuk memerintahkan jajaran kepala daerah di Solo raya lebih kompak. Terutama terkait pelaksanaan tes swab dan tracing.

“Saya menyampaikan kepada Pak Gub, Solo raya khususnya itu disiapkan betul RSD dan kemudian perintahkan Bupati Wali Kota melakukan swab seperti yang ditargetkan Gubernur. Kemudian supaya disiapkan bangunan milik pemerintah untuk melakukan isolasi bagi masyarakat yang OTG. Kemudian RS Bung Karno sudah ditetapkan sebagai RS COVID (di Solo),” tegasnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x