SEMARANGKU - BPPTKG memberikan informasi terkait update aktivitas Gunung Merapi per 3 Desember 2020, dan menyebut ada beberapa daerah yang berpotensi bahaya meliputi beberapa daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Dalam laporan aktivitas terbaru dari BPPTKG, Gunung Merapi mengalami beberapa kegempaan dalam kurun waktu 24 jam.
Selain itu ada juga beberapa akitivas lain yang timbul di Gunung Merapi, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Iran Tunjukkan Niat Baik Perdamaian, Jika Amerika Serikat dan Eropa Patuhi Syarat Ini
Baca Juga: Wow! Ada Bantuan Rp2,4 Juta untuk Pemilik Kartu BPJS Kesehatan, Apa Benar?
Per 3 Desember 2020, Gunung Merapi mengalami:
50 kali gempa guguran
1 kali gempa dengan frekuensi rendah
35 kali gempa vulkanik dangkal
29 kali gempa hembusan
262 kali gempa hybrid/fase banyak
Baca Juga: Anji Dapat Kabar Buruk, Armand Maulana: Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun!
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Jumat 4 Desember 2020 Ada Suryanation Rockestra Malam Ini, Cek Jamnya!
Dalam pengamatan deformasi, laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 11cm/hari (dalam 3 hari).
Terdengar pula suara guguran dari Gunung Merapi sebanyak delapan kali.
Dalam pengamatan visual, terlihat asap putih intensitas tebal setinggi 30 m di puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Iran Desak AS dan Eropa Patuhi Kesepakatan 2015 Atau Senjata Nuklir Dikembangkan Lagi Sejumlah Ini
Baca Juga: Polisi Dihadang FPI, Kapolri Idham Azis Tegas Beri Ancaman Atas Tindakan Premanisme
Sedari 5 November hingga saat ini, Gunung Merapi masih dalam level 3 atau berstatus siaga.
BPPTKG menghimbau agar beberapa kegiatan di sekitar Gunung Merapi untuk dihentikan, seperi kegiatan wisata hingga penambangan.
BPPTKG juga merilis prakiraan daerah bahaya meliputi beberapa daerah di Jawa Tengah dan DIY.
Di antaranya Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, serta Kabupaten Klaten. ***