SEMARANGKU – Sungguh ajaib, kurang dari 24 jam, keinginan kepala desa atau kades dari Kalimantan Selatan atau Kalsel untuk menemui menteri langsung dipenuhi Ganjar.
Beruntungnya sosok Supriyadi, Kepala Desa Batu Licin Irigasi Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Supriyadi akhirnya bisa bertemu dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.
Baca Juga: UKM Virtual Expo 2 Jawa Tengah Diramaikan Ribuan Produk UMKM, Anne Avantie Beri Nasihat Ini
Baca Juga: Sowan ke Habib Luthfi, Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Diminta Lebih Tegas Dalam Bersikap
Sebelumnya, Supriyadi dan puluhan Kades dari Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mengatakan ingin berkomunikasi langsung dengan menteri.
Curhatan tersebut disampaikan oleh Supriyadi saat melakukan study banding ke Desa Lerep Kabupaten Semarang di mana di acara tersebut mereka sowan ke kediaman Ganjar.
Dalam acara itu, para Kades Kalsel ini iri melihat kades-kades di Jateng bisa begitu mudah berkomunikasi dengan pemimpinnya, misalnya dengan Gubernur atau Menteri. Mereka berharap bisa melakukan seperti itu di daerahnya.
Baca Juga: Alhamdulillah! Visa Umrah Jamaah Indonesia Mulai Diterbitkan Lagi Hari Ini
Baca Juga: Waduh! Usai Jerinx SID Divonis Penjara, Nora Alexandra Justru Diancam untuk Dibunuh
"Kami sebenarnya juga pengen ketemu pak Menteri. Bisa komunikasi langsung dan menyampaikan persoalan-persoalan kami," kata Supriyadi saat itu.
Mendengar itu, Ganjar langsung mengajak mereka menghadiri acaranya di Sukoharjo pada Kamis (19/11) hari ini. Acara peresmian desa inklusif itu kata Ganjar akan dihadiri Mendes PDTT.
"Besok ikut saya ke Sukoharjo. Saya akan meresmikan desa inklusif. Insyaalah pak Menteri Desa akan hadir. Nanti saya kenalkan," katanya.
Baca Juga: Diduga Jadi Sosok yang Penjarakan Jerinx SID, dr. Tirta Tantang Orang Ini untuk Klarifikasi
Baca Juga: Akses info.gtk.kemdikbud.go.id untuk Pencairan BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta BSU Kemdikbud
Ternyata ajakan Ganjar itu tidak disia-siakan Supriyadi. Ia mengajak beberapa kawan Kades asal Kalsel untuk hadir dalam acara di Sukoharjo itu. Dan ternyata benar, Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar hadir dalam acara itu.
"Pak Menteri, ini ada kades-kades dari Tanah Bumbu Kalsel. Semalam ke rumah saya, katanya pengen bisa komunikasi sama pak Menteri. Iki pak Menteri wis ning kene (ini pak Menteri sudah ada di sini). Ayo cepet salaman, foto, njaluk (minta) nomor hanphone. Ojo lali muleh njaluk sangu (jangan lupa pulang minta sangu)," canda Ganjar.
Langsung saja empat Kades asal Tanah Bumbu maju ke depan. Usai acara, mereka berfoto bersama, meminta kontak dan menyampaikan sejumlah permasalahan pada Mendes PDTT.
Baca Juga: 5 Penyebab BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan BSU Termin 2 Tak Ditransfer ke Karyawan
Baca Juga: Cukup Klik kemnaker.go.id untuk Tahu Penerima BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Tahap 3
"Alhamdulillah berkat silaturahmi ke pak Ganjar, hari ini mimpi kami diwujudkan. Kami dipertemukan langsung dengan pak Menteri Desa. Ternyata, birokrasi yang kami nilai sulit selama ini, sangat mudah bagi orang-orang yang tahu jalannya," kata Supriyadi.
Supriyadi tak menyangka dalam waktu sesingkat itu, ia bisa bertemu dengan Menteri Desa. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan, yakni dengan menyampaikan sejumlah keluh kesah di desanya.
"Mudah-mudahan dengan pertemuan ini, akan mempermudah kami dalam berkomunikasi nantinya. Kami harap, perkembangan desa-desa di tempat kami, juga bisa baik seperti di pulau Jawa," ucapnya.
Baca Juga: Akan Diperiksa Terkait Kerumunan Habib Rizieq, Bupati Bogor Justru Positif Covid-19, Begini Nasibnya
Baca Juga: Para Kades Dari Kalimantan Sowan Ganjar Pranowo, Tertarik Karena Katanya Orangnya Asyik
Hal senada disampaikan Kades Maduretno Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, I Nyoman Sudana. Ia mengatakan tak pernah bermimpi bisa bertemu dengan Menteri Desa secara langsung.
"Senang sekali rasanya, saya tidak pernah menyangka. Baru semalam curhat sama pak Ganjar, hari ini langsung terkabul," ucapnya.
Selain bisa bertemu Ganjar dan Abdul Halim Iskandar, Nuoman mengatakan mendapat banyak ilmu dan pengalaman dari study banding ke Jateng ini. Banyak program desa di Jateng yang dapat ditiru, seperti desa wisata, pengelolaan BUMDes, hingga program desa inklusif.
"Tentu pengalaman ini sangat berharga, dan akan kami terapkan di desa kami masing-masing," pungkasnya.***