Demo Unik Seniman Jaran Kepang Unjuk Rasa Aksi Damai, Tolak Demo Anarkis Omnibus Law UU Ciptaker

15 Oktober 2020, 17:01 WIB
Seniman yang mengatasnamakan Masyarakat Jaran Kepang Semarang Serasi menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Jawa Tengah, Kamis (15/10). Mereko menolak segala bentuk keonaran mengatasnamakan apapun yang hanya akan merugikan masyarakat. /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Kota Semarang memang beda karena demo terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) tidak terlalu parah dibanding kota lain bahkan kini para seniman Jaran Kepang juga berunjuk rasa mengingatkan agar demonstran tidak anarkis.

Meskipun siang tadi cuaca terik yang membakar Kota Semarang, Kamis (15/10), tak menyurutkan semangat kelompok Masyarakat Jaran Kepang Semarang Serasi untuk melakukan aksi. Mereka menyerukan penolakan terhadap demo anarkis yang terjadi di Semarang beberapa waktu lalu terkait Omnibus Law UU Ciptaker.

Diikuti setidaknya 20 orang, aksi mereka mulai dengan longmarch dari Taman Indonesia Kaya, kemudian mengelilingi kawasan Simpang Lima Semarang. Pengawalan lalu lintas dilakukan dengan polisi bersepeda terkait demo dan aksi damai ini.

Baca Juga: Daftar 6 Bantuan Sosial yang Diperpanjang Hingga 2021, Simak Apa Saja dan Cara Daftar Disini

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana Untuk Pemula

Seniman Jaran Kepang Semarang ini dalam aksinya membawa dua spanduk, masing-masing bertuliskan ‘timbang kerusuhan mending kesenian’ dan ‘Jaran Kepang Andum Panganan Becik Rembugan Ora Ngrusak Kahanan’.

“Kami melakukan aksi damai, menolak kelerasan dan menolak anarkisme. Kita semua masyarakat Kota Semarang untuk bersama menjaga kota kita,” ucap orator aksi tersebut selama longmarch.

Aksi mereka tentu saja menarik perhatian warga Kota Semarang yang tengah melintas di sepanjang jalan Pahlawan menuju Simpang Lima. Beberapa pengendara mobil dan motor tampak merekam aksi tersebut.

Baca Juga: Toyota New Kijang Innova Harga dan Spesifikasi Lengkap, Apa Saja Ubahan Mobil Keluarga Indonesia Ini

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Longmarch berakhir di depan halaman kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Peserta aksi kemudian membentuk barisan dan melakukan pementasan tarian jaran kepang yang didahului dengan penaburan bunga di atas spanduk hitam bertuliskan ‘Ojo Gawe Bubrah Jawa Tengah’.

“Kami masyarakat jaran kepang Semarang serasi kabupaten Semarang, kita tujuannya meruwat gerbang DPRD. Untuk membuka jalan kepada masyarakat supaya tidak gegabah melakukan hal-hal yang tidak perlu terutama anarki ataupun kerusuhan karena bisa dilakukan secara rembug atau musyawarah,” kata Bowo Sulaksono, koordinator aksi.

Baca Juga: Hari Ini Terakhir, Hadiah Uang 5 Juta dari Telkomsel, Pastikan Ada Angka Ini di Nomormu, Buruan!

Baca Juga: Prabowo Ungkap Dalang Lain di Balik Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Usai Tudingan Mengarah ke SBY

Selain menolak kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Indonesia khususnya di Kota Semarang, Bowo juga mengatakan, aksi ini sebagai upaya agar pemerintah dan anggota dewan memperhatikan para seniman.

“Karena pandemi belum selesai sudah ada kerusuhan-kerusuhan, sedangkan kami para seniman sangat terdampak dan tidak bisa pentas sejak Maret,” kata Bowo.

Pentas jaran kepang tersebut diikuti perwakilan 4 paguyuban jaran kepang dari Kabupaten Semarang. Bowo juga mencurahkan keluhan karena sejumlah seniman pernah dibubarkan oleh Satgas COVID-19 saat akan pentas.

Baca Juga: Nekat! Marissa Haque Sandingkan Pemerintahan Jokowi dengan Penjajahan Belanda, Ini Kata Fadli Zon!

Baca Juga: Warga Semarang Aksi Tolak Demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja yang Anarkis, Lebih Baik Damai

“Semoga dengan ini, pemerintah dan anggota dewan akan lebih memperhatikan lagi nasib para seniman terutama jaran kepang ini,” tandasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler