Ganjar Jenguk Pelajar dan Buruh di Polrestabes Semarang, Beberapa Tak Tahu Demo Soal Apa, Asal Rusuh

8 Oktober 2020, 06:51 WIB
Ganjar Pranowo jenguk para demonstran di Polretabes Semarang /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba-tiba mendatangi Polrestabes Semarang, Rabu (7/10) menjelang larut malam. Ganjar datang sendirian sekitar pukul 22.00 untuk menjenguk para buruh dan pelajar yang berada di sana yang rusuh demo kemarin.

Berjaket dan mengenakan topi, Ganjar Pranowo tak sungkan duduk lesehan dan berbincang dengan sejumlah siswa dan buruh yang diamankan. Sesekali, Ganjar juga mencairkan suasana tegang dengan guyonannya.

Kepada Ganjar, para siswa yang diamankan itu dengan polosnya mengaku hanya ikut-ikutan aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng, siang tadi. Ketika ditanya tuntutan demo, para siswa mengaku tak tahu.

Baca Juga: YES! Pertamina Diskon Harga Pertalite, Turun Hingga di Angka Ini!

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

“Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo terus ikut. Gak tahu demo apa. Tahunya demo RUU, gak tahu isinya apa,” kata para siswa itu saling sahut saat ditanya Ganjar.

Ada juga yang mengaku ikut-ikutan demo karena kebetulan. "Saya habis UTS melipir ndilalah saja pak," katanya.

Ganjar juga menghampiri kelompok buruh dan mengobrol cukup lama. Mereka mengaku ikut demo karena takut tidak diberi pesangon ketika di PHK. Namun para buruh yang ditanya Ganjar Pranowo mengaku belum membaca naskah RUU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh.

Baca Juga: Telkomsel Bagi Hadiah Rp2,5 Juta Buat Mahasiswa dan Pelajar Asalkan Punya Nomor Ini, Buruan Terbatas

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Telkomsel Tidak Akan Bisa Diakses, Jika Kamu Masih melakukan Ini!

"Ya saya hanya baca dari share-sharean teman," kata salah satu buruh.

Tak hanya tentang demo, Ganjar Pranowo juga mengajak bicara soal kondisi ketenagakerjaan. Seorang buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK. Ada juga karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.

Ganjar juga sempat meminta nomor telpon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja. Namun saat ditelpon Ganjar, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespon.

Baca Juga: CAIR Lagi di Oktober! Ini Cara Dapat Kuota Internet Gratis Telkomsel 30 GB+ dan 50 GB, Yuk Klaim!

Baca Juga: Tsunami Setinggi 20 Meter di Pulau Jawa Saja, Salah, Berikut Daftar 14 Wilayah Indonesia Berpotensi

Di sela-sela ngobrol, Ganjar semoat bercanda mengajak para pendemo membersihkan area gerbang DPRD Jateng dan taman yang rusak akibat demo siang tadi. Di luar dugaan sejumlah buruh menyambut baik ajakan itu.

"Lha piye sesuk tak ajak bersih-bersih," kata Ganjar. "Siap pak," jawab mereka.

Ganjar Pranowo mengatakan, aksi demo yang merusak sebenarnya bisa dihindari jika mau mengedepankan komunikasi. Ia terutama prihatin pada siswa SMA/SMK yang turut terlibat, padahal mereka tidak tahu substansi yang disuarakan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ikut Dukung Judicial Review UU Cipta Kerja pasca Disahkannya RUU Omnibus Law

Baca Juga: Kriteria Pengangguran yang Bisa Daftar Program JPS Kemnaker, Kamu Termasuk?

“Ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi secara benar, karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab propinsi, sehingga kalau anak-anak itu sebenarnya kita bisa memberikan fasilitas,” ucap Ganjar Pranowo.

Ganjar menjelaskan, sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR melakukan sosialisasi dan desiminasi untuk mengedukasi masyarakat tentang isi UU Omnibus Law tersbut.

Menurutnya, jika sejak awal hal itu dilakukan maka keributan seperti di Semarang ini tidak sampai terjadi dan siswa SMA/SMK tidak turut terlibat.

Baca Juga: 11,4 Juta Pekerja Sudah Dapat, BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Rp1,2 Juta Cair Hari Ini, Pastikan Namamu

Baca Juga: Penyebab Pengguna Telkomsel Tidak Bisa Akses Kuota Internet Gratis dari Pemerintah, Cek Segera!

“Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya judicial review aja, kan semuanya jadi tertib. Kalau kemudian merusak dan kemudian memancing dan ada anak2 saya anak SMA kan kashian,” tandasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler