Wagub Taj Yasin Wanti-Wanti Ponpes yang Jadi Klaster, Santri Jangan Dipulangkan

29 September 2020, 15:51 WIB
Ganjar Pranowo dan Taj Yasin, meminta ponpes yang jadi klaster baru jangan pulangkan santri ke rumah /Semarangku / Dok Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mewanti-wanti sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah menjadi klaster penyebaran Covid-19 untuk tidak memulangkan santri.

Wagub Taj Yasin Maimoen meminta seluruh pengasuh pondok pesantren yang menjadi klaster untuk berkoordinasi dengan gugus tugas.

"Kami sekarang mengawasi pergerakan-pergerakan ini. Kami harap pondok pesantren yang terpapar, segera berkoordinasi dengan gugus tugas," kata Gus Yasin, ditemui usai mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja, Selasa (29/9).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegur Sejumlah Bupati dan Walikota di Jateng Gara-Gara Jumlah Testing Covid-19 Rendah

Baca Juga: Flyover Ganefo Mranggen Dibangun Tahun Ini, Ganjar Pranowo Minta Kontraktor Terapkan Padat Karya

Gus Yasin juga meminta kepada seluruh pengelola pondok pesantren yang menjadi klaster Covid-19 tidak memulangkan santrinya ke rumah. Sebab dikhawatirkan, kalau dipulangkan, khawatirnya mereka akan memberikan penyebaran di kampungnya masing-masing.

"Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja. Laporkan ke kami, kami akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini," tegasnya.

Gus Yasin menerangkan, sampai saat ini ada beberapa pondok pesantren yang melaporkan adanya kasus Covid-19. Diantaranya di Batang, Kendal, Kebumen dan Banyumas.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cadangkan Gedung Diklat Pemprov Jateng Jadi Ruang Isolasi, Banyumas Hampir Penuh

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Tersangka, Ganjar Pranowo: Bukti Proses Hukum Setara, Terimaasih Polda

"Ini yang terbaru di Kabupaten Pekalongan. Baru kami dalami saat ini, sejauh mana yang terpapar. Baru kami awasi," ucapnya.

Di sejumlah pondok pesantren yang terdapat kasus Covid-19 itu, Gus Yasin sudah meminta agar menghentikan semua kegiatannya. Meski begitu, tidak boleh ditutup terus santri dipulangkan," jelasnya.

Ditanya apakah Pemprov Jateng akan menutup kegiatan di seluruh pondok pesantren di Jawa Tengah yang menjadi klaster penyebaran Covid-19, Gus Yasin mengatakan bahwa masih dalam tahap evaluasi.

Baca Juga: Polemik Pemutaran Film G30S PKI Muncul, Komisi I DPR RI Angkat Bicara!

Baca Juga: Mabes Polri Larang Gelaran Nobar Film Penghianatan G30S PKI

"Kami evaluasi dulu, sementara ini memang kegiatannya kami berhentikan dulu, tapi tidak kita tutup dan santrinya dipulangkan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah, yakni klaster pondok pesantren. Kasus ini muncul saat pondok pesantren di Kebumen dan Banyumas melaporkan adanya penularan di tempat mereka.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun meminta agar penanganan klaster Ponpes ditangani serius. Pihaknya telah menerjunkan tim untuk membantu melakukan tracing dan treathment di sejumlah tempat itu.

Baca Juga: Cara Dapat Insentif Kartu Prakerja Gelombang 10 dan Bonus Dana 3 Kali Lipat, Ikuti Cara Ini!

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Belum Masuk Nomormu? Segera Lakukan Ini!

"Dari Kebumen dan Banyumas sudah telpon kami, minta bantuan diantaranya tempat isolasi. Sudah kami bantu untuk pemenuhannya, termasuk tindakan lain dalam rangka penanganannya," kata dia. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler