Angka Kematian Jateng Turun Jadi 2,55 Persen, Ganjar Pranowo Perintahkan RSUD Tetap Kerja Ekstra

15 September 2020, 13:22 WIB
Ganjar Pranowo minta RSUD tetap kerja keras meski angka kematian Jateng turun /Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Angka kematian atau case fatality rate akibat Covid-19 di Jawa Tengah turun drastis. Dari 6 persen pada periode 30 Agustus - 6 September menjadi 2,55 persen pada 6 - 13 September.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat koordinasi dengan 7 RSUD Jateng dan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan di Dinas Kesehatan Jateng, Selasa (15/9).

Meski turun, Ganjar Pranowo tetap meminta semua pihak, khususnya rumah sakit kerja ekstra agar angka kematian di Jateng semakin turun dan angka kesembuhan meningkat.

Baca Juga: Jadwal Bocor! Kartu Prakerja Gelombang 9 Bisa Dibuka di Tanggal Ini, Catat

Baca Juga: Kewajiban Perorangan Saat Penerapan Sanksi Pelanggar Protokol Covid-19 di Jatim, Hari Ini!

"Hari ini kami mengevaluasi tentang upaya menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan di Jateng. Meskipun angka menunjukkan hasil yang cukup bagus, tapi tetap saja dibutuhkan kerja ekstra," kata Ganjar.

Selain angka kematian yang menurun drastis, Ganjar Pranowo juga mengatakan angka kesembuhan di Jateng meningkat cukup pesat. Saat ini, angka kesembuhan Jateng sudah mencapai 75,12 persen.

"Tapi ada beda data dengan pusat, dimana pusat masih mencatat angka kesembuhan kita di 63,2 persen. Datanya sedikit beda, tapi tidak apa-apa," jelasnya.

Baca Juga: Program BLT Subsidi Gaji Tahap 3 Tak Kunjung Cair, Kemnaker: Saya Bilang Tunggu 4 Hari

Baca Juga: Sabar Ya! BLT Rp 1,2 Juta Untuk Korban PHK Telat Cair, Pastikan Anda Dapat SMS dari BP Jamsostek

Menurunnya angka kematian dan meningkatnya angka kesembuhan lanjut Ganjar Pranowo tidak terlepas dari peran rumah sakit. Selain itu, kinerja laboratorium juga menjadi penunjang keberhasilan itu.

"Makanya dua unit ini, kami minta bekerja keras. Pertama soal optimalisasi fungsi laboratorium dalam pemenuhan target tes, dan fungsi rumah sakit untuk mengurangi resiko kematian dengan caranya masing-masing," tambahnya.

Untuk laboratorium, Ganjar Pranowo mengatakan semuanya harus optimal, apapun yang terjadi. Maka dalam rapat diputuskan, ada tiga laboratorium yang akan didorong agar lebih optimal, yakni Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi di Semarang, Lab RSUD Moewardi Solo dan Lab RSUD Margono Banyumas.

Baca Juga: Siap-siap! Ini Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9, Catat Waktunya!

Baca Juga: BLT Tahap 3 Kapan Cair? Ini Alasan Utama Kemnaker, Calon Penerima Wajib Tahu!

"Tiga lab itu akan kami dorong dan maksimalkan. Akan kami suplay seluruh peralatannya agar optimal. Tadi diputuskan, akan dibuat tiga shift langsung di tiga lab itu untuk mendorong percepatan tes di Jateng," urainya.

Terkait rumah sakit, menurut Ganjar Pranowo ada beberapa rumah sakit yang memiliki banyak pengalaman dalam rangka meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Misalnya RSUD Moewardi, ada beberapa hal teknis yang dilakukan para dokter dan hasilnya bagus.

"Mungkin ini yang berkontribusi pada rate yang cukup bagus di Jateng pada hari ini. Makanya saya minta ini diterapkan di rumah sakit lainnya, sambil tetap melakukan review terhadap SOP agar semua tenaga medis kita aman saat bekerja," tegasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Menko Luhut Panjaitan Tangani Covid-19 di 9 Provinsi

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Meminta Pencairan Subsidi BLT Tahap 3 Dipercepat Bulan September

Disinggung terkait kondisi rumah sakit di Jateng dan tempat isolasi, Ganjar menegaskan masih aman. Beberapa rumah sakit masih memiliki ICU dan ruang isolasi yang masih kosong.

"Semuanya masih aman. Icu dan tempat tidur di rumah sakit alhamdulillah sampai saat ini masih terkontrol," pungkasnya.

Sementara itu, Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kinerja Jawa Tengah yang berhasil menurunkan angka kematian cukup signifikan pada minggu ini. Menurutnya, langkah itu sudah tepat dan harus dimasifkan agar cepat terkendali.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Warga Jateng di Jakarta Bantu Kesuksesan PSBB

Baca Juga: Anies Baswedan Pastikan 5 Kegiatan yang Dilarang Selama PSBB Jakarta 14 September 2020

"Jawa Tengah ini bagus, angka kematiannya turun signifikan. Semarang saya lihat hanya Kota Semarang dan Kudus yang masih tinggi, kalau dua ini ditangani dengan baik, maka Jawa Tengah akan bagus," kata Luhut.

Ia meminta Ganjar Pranowo melakukan pengetatan protokol kesehatan, khususnya di Kota Semarang. Ia bahkan meminta TNI/Polri membantu agar kasus di Kota Semarang cepat melandai.

"Sesuai arahan Presiden, saya minta dalam waktu dua minggu ini, sudah ada hasilnya. Lakukan pengetatan, patroli rutin dan pembatasan kerumunan. Kalau perlu, kerumunan dibatasi maksimal lima orang," pungkasnya. ***

Baca Juga: Anies Baswedan Dituduh Musnahkan Uang Rp300 Triliun, Simak Selengkapnya!

Baca Juga: Arya Bima Walikota Bogor Anggap Anies Baswedan Mau Bunuh Nyamuk Kok Pakai Meriam, Terkait PSBB

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler