Ganjar Pranowo: Semoga Indonesia Bisa Bantu Lebanon Karena Negara Sahabat

5 Agustus 2020, 20:45 WIB
Kondisi setelah ledakan di Kota Beirut, Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020. /AP News/

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengucapkan duka mendalam atas tragedi ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa waktu setempat. Ganjar berharap, Indonesia bisa memberikan bantuan, karena Lebanon merupakan negara sahabat.

"Kita turut berduka, dalam kondisi seperti ini, ada musibah seperti itu. Tentu pembelajarannya banyak, kalau tidak salah itu terjadi karena adanya stok pupuk yang disimpan lama. Mudah-mudahan negara bisa memberikan bantuan, karena Lebanon itu juga negara sahabat," kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (5/8).

Disinggung soal korban jiwa, Ganjar belum mendapat informasi resmi tentang adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban. Dari berita di media, ada satu WNI yang menjadi korban, namun hanya luka-luka.

Baca Juga: Ledakan Besar terjadi di Beirut Lebanon, Puluhan Orang Tewas dan Ribuan Luka-Luka

Baca Juga: Ini yang dirasakan Saksi Mata Saat terjadi Ledakan Besar di Beirut

"Informasinya ada satu WNI, tapi hanya luka dan tidak meninggal. Kami berharap tidak ada korban jiwa dari Indonesia, khususnya warga Jawa Tengah di sana. Kalau ada, pasti kita bantu," ucapnya.

Menurut Ganjar, Dubes Indonesia di Lebanon adalah orang Jawa Tengah, dan merupakan teman dekatnya. Ia akan segera menghubungi Dubes Indonesia di Lebanon untuk mengetahui kondisi terkini.

"Pak Dubes itu teman saya, orang Jawa Tengah. Pak Hadjriyanto Thohari itu teman saya dan cukuk aktif. Nanti saya kontak. Pak Dubes orang yang sangat peduli soal ini, dan banyak WNI di sana adalah pasukan perdamaian, sehingga hari ini mereka dikerahkan semua untuk membantu penanganan bencana itu," pungkasnya.

Baca Juga: Presiden Trump Mengatakan Ledakan di Beirut Terlihat seperti Sejenis Bom

Baca Juga: Ledakan Besar Beirut Diduga dari Bahan Kimia di Sebuah Gudang yang Minim Pengamanan

Seperti diberitakan, terjadi ledakan cukup besar di pelabuhan Beirut Lebanon, Selasa waktu setempat. Akibatnya, sedikitnya ada 78 orang meninggal dunia dan 4.000 warga lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan diduga berasal dari amonium nitrat untuk bahan pupuk pertanian yang disimpan cukup lama di kawasan itu. Saat ini, pemerintah Lebanon tengah melakukan penyelidikan terkait musibah tersebut. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler