Ganjar Pranowo Beri Bantuan kepada 100 Anak Yatim Piatu Akibat Pandemi Covid19

29 November 2021, 19:27 WIB
Ganjar Pranowo Beri Bantuan kepada 100 Anak Yatim Piatu Akibat Pandemi Covid19 /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo beri bantuan kepada 100 anak yatim akibat pandemi Covid19.

Santunan dari Ganjar Pranowo kepada 100 anak yatim piatu akibat pandemi Covid19 dilaksanakan pada HUT Korpri ke-50.

Tak hanya memberikan santunan, Ganjar Pranowo juga mengelus kepala anak yatim piatu akibat Covid19.

Baca Juga: Jelang Nataru 2022, Ganjar Pranowo Yakin Belum Ada Varian Baru Covid19 di Jawa Tengah

Baca Juga: HUT Ke-50 Tahun, Begini Ternyata Tugas Utama dan Fungsi KORPRI di Indonesia

Yamtini adalah salah seorang orangtua dari ke-100 anak yatim akibat pandemi Covid19, yaitu Ahmad Ihya Hakim,12, dan Desta Meliana, 6.

Selain bantuan uang, anak-anak yatim piatu yang masih sekolah juga mendapat bantuan seperangkat alat sekolah dalam acara ulang tahun Korpri tersebut.

"Kamu kelas berapa? Oh masih Paud ya. Ayo kalau Paud pasti bisa nyanyi dong. Coba nyanyi ya, lagu cicak-cicak di dinding bisa?" kata Ganjar Pranowo pada Desta Meliana.

Sambil malu-malu, Desta Meliana menyanyikan lagu itu di depan Ganjar Pranowo.

Usai bernyanyi, Ganjar Pranowo dan peserta lain langsung bertepuk tangan melihat keberanian bocah berusia 6 tahun itu.

"Kamu hebat, belajar yang rajin ya," ucap Ganjar Pranowo sambil kembali mengelus kepala Desta.

Yamtini begitu bahagia dan tak henti mengucapkan terimakasih atas kepedulian semua pihak terhadap masa depan kedua buah hatinya.

"Alhamdulillah, saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian dan bantuannya untuk anak-anak saya. Mudah-mudahan, bantuannya bermanfaat," kata Yamtini.

Yamtini, warga Banjardowo Taman Kabupaten Pemalang, mengatakan bahwa bantuan pemerintah sangat berarti.

"Setelah suami meninggal karena Covid-19, saya jadi kepala rumah tangga sekaligus ibu buat dua anak saya. Meski berat, tapi saya akan tetap berjuang untuk menyekolahkan anak-anak saya sampai setinggi mungkin. Sampai mereka sukses dan berhasil, tidak seperti saya," ucap Yamtini sambil terisak.

Yamtini mengatakan, sehari-hari ia bekerja serabutan. Kerap kali, ia menjadi buruh cuci atau setrika di tetangganya. Bayarannya tidak pasti. Kadang seminggu hanya mendapat uang Rp50.000.

"Kadang kalau buruh cuci dan setrika nggak ada, saya jualan jajan kecil-kecilan. Meski begitu saya tetap semangat bekerja agar anak-anak sukses kedepannya," kata Yamtini.

Yamtini berharap pemerintah akan terus memperhatikan anak-anak yang jadi yatim piatu karena pandemi.

"Harapannya anak-anak itu bisa diperhatikan pemerintah, supaya meringankan beban orang tua. Karena seperti saya, ditinggal kepala keluarga yang mencari nafkah itu berat sekali," kata Yamtini.

Yamtini mengatakan bahwa masyarakat yang menjadi tulang punggung akibat pandemi sebaiknya diberi lapangan pekerjaan.

"Harapannya dapat pekerjaan layak, tapi kalau saya mendaftar sendiri pasti tidak mungkin karena saya tidak sekolah," kata Yamtini.

Tapi Yamtini mengaku sangat beruntung karena mendapat bantuan dari Ganjar Pranowo dan pemerintah pusat.

"Anak saya dapat bantuan Rp450 ribu dari pemerintah pusat, nggak tahu apa ya namanya. Tapi itu cair dua kali dalam setahun. Selain itu juga dapat bantuan lain, semoga anak-anak yang lain juga diperhatikan," kata Yamtini.

Sementara itu Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja Korpri Jawa Tengah.

Beberapa kali, Korpri Jateng terjun langsung merespon persoalan yang terjadi di masyarakat. Saat harga cabai anjlok, Korpri Jateng turun membantu, saat lebaran Korpri Jateng memborong produk UKM dari masyarakat.

Dan hari ini, Korpri Jateng hadir untuk meringankan beban masyarakat kecil.

"Tindakan-tindakan sederhana seperti ini, namun efeknya luar biasa. Saya terimakasih karena teman-teman di Korpri Jateng begitu responsif pada persoalan masyarakat. Saya harap komitmen ini terus dijaga," kata Ganjar Pranowo.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler