Tekan Risiko Penularan Covid-19 di Pasar Agar Ekonomi Tetap Jalan, Ganjar Usulkan Konsep Ini

9 Agustus 2021, 19:35 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menawarkan konsep agar risiko penularan Covid-19 di pasar bisa ditekan. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Pasar menjadi salah satu poros penularan Covid-19 di masyarakat Jateng.

Meski begitu, jika pasar harus ditutup demi menekan risiko penularan Covid-19, dikhawatirkan masyarakat akan kesulitan mendapatkan bahan pokok. Ekonomi pedagang pasar pun terganggu.

Untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan agar pasar menerapkan konsep Desa Bakul atau Desa Penjual.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Agar Aturan Ini Diterapkan di Pasar untuk Jadikan Pasar Lebih Sehat

Konsep yang mengadopsi Dasa Wisma dalam sistem sosial kemasyarakatan itu diharapkan bisa membantu untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan antar pedagang.

"Saya tadi menyarankan, kalau dalam sistem sosial kita ada dasa wisma, sepuluh rumah saling kontrol, saling bantu, dan saling bisa mengerti maka kalau di pasar nanti ada dasa penjual atau dasa bakul," papar Ganjar usai mengecek Posko Pasar Sehat di Pasar Kaliwungu Kendal, Senin 9 Agustus 2021.

Artinya, lanjut Ganjar, sepuluh bakul yang saling mengingatkan dengan model pasar yang seperti ini akan gampang.

Ganjar menjelaskan, konsep Dasa Bakul itu bisa didesain dengan menata tiap sepuluh pedagang yang berdekatan.

Baca Juga: Dukung Seruan Ganjar Pranowo, Mahasiswa Upgris Bantu Penanganan Covid-19 di Pasar

Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab untuk saling mengingatkan terkait disiplin protokol kesehatan seperti pemakaian masker dengan baik, sering cuci tangan, dan lainnya.

"Kalau (salah satu pedagang) maskernya melorot, diingatkan. Mungkin mereka tidak sadar kalau sering bayar-membayar pakai uang, ini kan sebenarnya media (tempat virus berada), maka diingatkan sering cuci tangan. Sebenarnya hal simpel saja, bagaimana mereka bisa saling menjaga, termasuk saling jaga jarak," jelasnya.

Pengecekan pasar bersama Forkompinda Jateng dan Kabupaten Kendal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa protokol kesehatan di pasar tertata dan berjalan dengan baik

Di Pasar Kaliwungu itu sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan yang ketat.

Pengecekan suhu tubuh dan kelengkapan seperti pemakaian masker dilakukan sejak pedagang dan pembeli masuk ke pasar

Petugas di Pasar juga menyiapkan masker apabila ada masyarakat yang datang tanpa memakai masker.

Begitu juga dengan vaksinasi yang rutin dilakukan di pasar tersebut.

Selain Pasar Kaliwungu Kendal, ada beberapa pasar di berbagai daerah di Jawa Tengah yang dijadikan percontohan pasar sehat.

Di antaranya di Pati dan Grobogan yang juga sudah diujicobakan. Menurut Ganjar, uji coba pasar sehat di Pati bahkan pedagangnya ada yang ditata sampai di luar pasar seperti halnya Kota Salatiga pada masa awal pandemi.

"Pekan ini saya akan keliling untuk melihat dsn mengontrol praktik di pasar-pasar seperti di Kendal ini," ucapnya.

Jkalau semua bisa mengontrol dan dikendalikan dari depan, kata Ganjar, masyarakatnya disiplin, maka akan bagus.

"Minimal pakai masker dan juga vaksinasi yang diberikan bisa membantu. Kalau banyak pasar melakukan seperti ini akan lebih bagus," tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler