Zona Merah di 8 Kabupaten dan Kota di Jateng, Ganjar Pranowo Meeting Penting, Daerah Mana Saja

7 Juni 2021, 16:45 WIB
Zona Merah di 8 Kabupaten dan Kota di Jateng, Ganjar Pranowo Meeting Penting, Daerah Mana Saja /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Ganjar Pranowo memberikan arahan kepada 8 Kabupaten dan Kota yang masuk ke dalam Zona Merah.

Sebelumnya Kabupaten Kudus masuk dalam Zona Merah dan kini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengarahkan kabupaten dan kota lain.

Sebanyak delapan Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah telah masuk Zona Merah akibat meningkatnya kasus positif Covid-19.

Hal ini sebenarnya sudah sesuai prediksi Ganjar Pranowo yang sebelum lebaran pernah memberikan informasi terkait akan adanya peningkatan angka positif di Jateng setelah hari raya.

Baca Juga: Warga Kudus Bakal Diisolasi di Boyolali Agar Covid-19 Tidak Menyebar, Ganjar Pranowo Beberkan Alasannya

Oleh karenanya sekarang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan instruksi khusus pada delapan Bupati di Jawa Tengah. Hal itu menyusul peningkatan kasus yang terjadi di delapan daerah itu.

Instruksi itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 secara daring di ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin 7 Juni. Rapat diikuti oleh tenaga ahli serta seluruh Bupati/Wali Kota se Jateng.

"Seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu pasca liburan terjadi kenaikan. Awalnya hanya tiga Kabupaten/Kota yang masuk zona merah, yakni Kudus, Brebes dan Sragen. Namun saat ini, ada delapan yang masuk zona merah, yakni Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes," kata Ganjar Pranowo.

Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Ganjar memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. Tempat isolasi terpusat harus segera disiapkan, bisa di hotel, wisma bahkan kalau perlu bisa menggunakan gedung sekolah.

"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami, karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di Kabupaten/Kota, saya minta Kades/Lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat isolasi-isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," ucapnya.

Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Gelar Rapat Khusus dengan Ganjar Pranowo, Ini yang Dibahas

Ganjar Pranowo juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah itu. Tempat-tempat keramaian harus diperketat bahkan jika diperlukan harus ditutup.

"Tempat wisata, mall, pasar, restoran semuanya diperketat. Kalau tidak bisa diatur, tutup," tegasnya.

Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu untuk menggenjot vaksinasi. Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu untuk menanggulangi potensi penyebaran Covid-19. Untuk Kudus, Menkes sudah mengirimkan 50.000 dosis vaksin, sementara untuk tujuh Kabupaten/Kota zona merah lainnya, segera dikirimkan 25.000 dosis vaksin.

"Saya minta vaksinasi digenjot, karena menurut data, dari 8 Kabupaten/Kota yang sekarang masuk zona merah itu, hanya Demak yang vaksinasinya cukup tinggi. Tujuh lainnya masih rendah. Maka saya minta dipercepat, cari lansia sebagai prioritas vaksinasi," imbuhnya.

Tak hanya delapan daerah zona merah itu, Ganjar juga meminta semua daerah di Jateng siaga. Pasalnya dari gambar penyebaran, ternyata bentuknya bergerombol di daerah yang berdekatan.

"Kalau dilihat gambarnya, ini bergerombol. Brebes sudah merembet ke Kabupaten Tegal, sementara Kudus merembet ke Jepara, Sragen, Pati, Grobogan, Demak. Jadi daerah sekitarnya harus siap-siap. Rembang, Blora harus siap, Kota Semarang, Boyolali harus siap termasuk Solo, Karanganyar dan lainnya," tegasnya.

Baca Juga: Peringati Kelahiran Soekarno, Gubernur Ganjar Pranowo Implementasikan Pancasila di Demak

Semuanya diminta melakukan penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. Tempat isolasi terpusat juga harus disiapkan termasuk menggenjot program vaksinasi.

"Untuk Bed Occupancy Rate di Jateng memang perlu penambahan, total BOR Jateng untuk ICU mencapai 51,87 persen dan isolasi 58,35 persen. Rinciannya, 597 ICU terpakai dan masih tersedia 554, sementara 4541 tempat tidur isolasi rumah sakit terpakai dan 3212 masih tersedia," pungkasnya.

Sejumlah Bupati/Wali Kota yang mengikuti rapat menegaskan siap menambah tempat BOR rumah sakit di daerahnya masing-masing. Mereka juga siap membuat tempat isolasi terpusat dan mengaktifkan Jogo Tonggo.

"Saat ini BOR kami 324, sudah saya mintakan seluruh direktur rumah sakit menambah jadi 370, karena kami tidak hanya melayani warga Pati, melainkan juga dari Kudus, Rembang dan Grobogan. Untuk tempat isolasi, kami juga siapkan," kata Bupati Pati, Haryanto.

Baca Juga: Kudus Terapkan Dua Hari di Rumah Saja, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dukung Penuh Kebijakan Pemkab Kudus

Ada pula Bupati yang meminta bantuan Pemprov Jateng terkait tempat isolasi terpusat. Seperti Bupati Kudus yang mengirimkan pasien Covid-19 ke Donohudan, juga Bupati Demak yang meminta bantuan tempat isolasi milik Provinsi di Semarang.

"Untuk isolasi terpusat kami terbatas, sehingga kami minta bantuan Pemprov Jateng, termasuk RSUD milik Pemprov," kata Bupati Demak, Estianah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menerangkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah saat ini mencapai 10.297. Dari total itu, sebanyak 5420 pasien dirawat dan 4877 pasien diisolasi.

"Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang dan Banyumas. Sementara kasus baru tertinggi adalah Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Brebes," ucapnya.

Dengan adanya 8 Kabu[paten dan Kota yang statusnya menjadi Zona Merah kini Ganjar Pranowo akan intensifkan protokol kesehatan lebih ketat. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler