Dari Hasil Patungan, Santri Gayeng Nusantara Bagikan 18 Ribu Sembako untuk Kaum Duafa

28 April 2021, 20:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin melepas 8 truk yang membawa 18 ribu paket sembako dari Santri Gayeng Nusantara untuk didistribusikan kepada kaum duafa di Jawa Tengah dan Jawa Timur. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Santri Gayeng Nusantara membagikan 18.000 paket sembako dibagikan untuk kaum duafa di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain untuk kaum duafa, puluhan ribu paket sembako tersebut juga diberikan bagi santri-santri yang tidak bisa pulang kampung karena ada larangan mudik dari pemerintah.

18.000 paket sembako yang dibeli dari hasil patungan para anggota Santri Gayeng Nusantara ini akan didistribusikan secara bertahap.

Baca Juga: Jaringan Narkotika Jenis Sabu Berhasil Diungkap Polri, 10,1 Juta Nyawa Terselamatkan

Baca Juga: Prabowo Subianto: Tenggelamnya KRI Nanggala 402 Kelemahan Pertahanan Indonesia

Distribusi sembako dari Santri Gayeng Nusantara menggunakan 8 truk yang dilepas Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Semarang, Rabu 28 April 2021.

“Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman Santri Gayeng Nusantara di 35 Kabupaten Kota se-Jateng, dan sebagiaan ada di Jatim. Alhamdulilah kita bisa berbagi dengan masyarakat,” ucap Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen.

Dikatakan, agar distribusi paket sembako bisa tepat sasaran, pihaknya telah berkooridinasi dengan para anggota Komunitas Santri Gayeng di masing-masing daerah.

Baca Juga: Gamelan Kuda Lumping yang Pernah Dibantu Ganjar Pranowo Tampil Apik di Panggung Kahanan Magelang

Baca Juga: PP 21 Tahun 2021 Bisa untuk Atasi Lahan Musnah Akibat Abrasi di Lokasi Tol Semarang-Demak

Tidak hanya untuk duafa, Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin menjelaskan bantuan juga diberikan kepada beberapa santri yang tidak bisa mudik ke kampung halaman saat Lebaran karena adanya larangan mudik pemerintah untuk mengantisipiasi penyebaran Covid-19.

“Sasaran untuk masyarakat miskin, masyarakat dhuafa, yatim piatu, karena bagaimana juga kita kooordinasi dengan desa setempat untuk distribusi. Sebagian untuk santri yang tidak bisa mudik jadi kan banyak ponpes yang santrinya tidak pulang,” terangnya.

“Pengadaannya ini  dari Santri Gayeng Nusantara dan beberapa donatur kita yang tidak mau disebutkan namanya. Hanya minta didoakan saja,” tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler