Ganjar Pranowo Dapat Keluhan Atap Bocor Saat Tengok Pengungsian Gunung Merapi di Klaten

19 Januari 2021, 19:56 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo mengunjungi warga terdampak aktivitas Gunung Merapi di pengungsian di Desa Balerante, Klaten, Selasa, 19 Januari 2021 /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah meninjau langsung lokasi pengungsian Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jateng pada Selasa, 19 Januari 2021.

Dalam kunjungan ke pengungsian Gunung Merapi tersebut, Ganjar Pranowo ingin memastikan semua pengungsi dalam kondisi aman dan stok logistik tercukupi.

Ganjar Pranowo tiba di lokasi pengungsian Gunung Merapi pada pukul 16.39 WIB.

Baca Juga: Update! Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Telah Teridentifikasi

Baca Juga: 18 Pasien RSUD dr Moewardi Solo Meniggal Usai Jalani Terapi Plasma Darah Konvalesen

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kunjungi pengungsian Gunung Merapi

Setibanya di lokasi, Ganjar Pranowo langsung berinteraksi dengan para pengungsi, yang tampak didominasi lansia dan anak-anak.

Diketahui bahwa, di lokasi pengungsian Gunung Merapi tersebut terdapat 227 pengungsi.

"Sehat mbah? Mpun maem dereng (sudah makan belum)," sapa Ganjar pada sejumlah pengungsi lansia di Kantor Kelurahan Balerante itu.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Covid-19, Jerman Akan Terapkan WFH

Baca Juga: Kunjungi Pengungsi Gunung Merapi, Ganjar Pranowo Kaget Ada Bayi di Klaten Bernama Jordan

"Sampun pak, alhamdulillah sehat," jawab mereka kompak.

Tak hanya menanyakan kondiosi pengungsi, Ganjar juga dengan teliti mengecek ke dalam pengungsian yang telah disekat-sekat itu. Termasuk karena musim hujan, Ganjar menanyakan apakah lokasi pengungsian bocor atau tidak. Sebab, ia melihat ke atap tempat pengungsian, dan melihat langit-langit yang bolong.

"Bocor pak, kalau hujan airnya masuk semua," kata salah satu pengungsi.

Ganjar langsung memerintahkan petugas untuk segera memperbaiki. Jika tidak ada genting, Ganjar meminta menutup dengan terpal untuk sementara. "Sesuk didandani ya (besok dibetulkan), biar nggak bocor. Kasihan ini kan musim penghujan. Pakai terpal dulu sementara, biar aman," ucapnya.

Baca Juga: Bungkam Wakil India, Anthony Ginting Lolos ke Babak Kedua Toyota Thailand Open 2021

Baca Juga: Inilah Daftar Bencana Alam di Indonesia Awal Januari 2021

Selain kondisi pengungsian, Ganjar juga mengecek dapur umum yang ada di lokasi itu. Ia memastikan bahwa stok logistik aman dan semua pengungsi tidak ada yang kelaparan.

"Alhamdulillah bagus, dari segi logistik cukup, dari sisi bantuan-bantuan untuk kenyamanan seperti selimut dan lain-lain juga cukup. Tinggal saya titip pada petugas untuk terus memantau kondisi dan menjaga kesehatan mereka," kata Ganjar.

Karena status Merapi masih level siaga, maka Ganjar meminta masyarakat yang ada di radius bahaya untuk mengikuti aturan pemerintah. Apabila pemerintah meminta untuk mengungsi, maka masyarakat diminta mematuhi.

Baca Juga: Gawat! Cadangan Minyak Bumi di Indonesia Tinggal 9,5 Tahun Lagi

Baca Juga: Ruang Terbuka Hijau Mencukupi tapi Masih Sering Banjir, Pakar Lingkungan Beberkan Alasannya

"Kita memantau terus menerus, maka kalau kami minta ayo ngungsi dan masyarakat ngungsi semuanya, insyaallah aman. Maka kondisi siaga ini, saya minta teman-teman Pemda, BPBD terus memantau dan mendampingi pengungsi. Aktivitas penambangan juga saya minta berhenti dulu semuanya karena bahaya," pungkasnya.

Salah satu pengungsi, Lamiyem,50 mengatakan senang dikunjungi Ganjar. Kunjungan itu membuatnya merasa tidak sendiri menghadapi musibah ini.

"Seneng, sekeco sanget (senang sekali) diperhatikan pemerintah," ucapnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dukung Program Terapi Plasma Konvalesen Usai Terima Laporan Positif

Baca Juga: Salurkan Langsung BST ke Lansia, Ganjar Pranowo Minta Penyaluran Bantuan Tidak Ditunda

Lamiyem mengatakan sudah hampir tiga bulan mengungsi di tempat itu. Semua pengungsi dalam kondisi sehat dan semua kebutuhan tercukupi.

"Bantuan semua cukup, makanan cukup, tempat tidur juga cukup. Sementara masih di sini, karena Merapinya masih bahaya. Disini saja biar selamat," pungkasnya. ***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler