SEMARANGKU – Sebanyak 18 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, meninggal usai menjalani terapi plasma darah konvalesen.
Salah satu anggota tim uji klinis plasma konvalesen RSUD dr Moewardi Solo, dr Artrien Adhiputri mengakui, ada 69 pasien yang melakukan terapi plasma darah konvalesen, 18 pasien diantaranya meninggal.
RSUD dr Moewardi Solo menggunakan terapi plasma darah konvalesen untuk membantu percepatan kesembuhan pasien Covid-19.
Baca Juga: Kunjungi Pengungsi Gunung Merapi, Ganjar Pranowo Kaget Ada Bayi di Klaten Bernama Jordan
Baca Juga: Gawat! Cadangan Minyak Bumi di Indonesia Tinggal 9,5 Tahun Lagi
Dr Artrien Adhiputri menjelaskan, 69 pasien yang mendapatkan terapi plasma darah konvalesen dari berbagai kategori kondisi. Mulai sedang, berat dan kritis.
“Sudah ada 69 pasien yang kami lakukan terapi plasma konvalesen ini. Hasilnya cukup baik. Total yang meninggal ada 18 pasien, itu yang kategori pasien kritis. Tapi untuk yang sedang dan berat, responnya cukup baik,” jelasnya, Selasa 19 Desember 2021.
Dijelaskan, pasien yang meninggal setelah dilakukan plasma konvalesen memang sudah sangat kritis. Sementara yang ringan, sedang sampai berat, kondisinya membaik bahkan ada yang sudah sembuh setelah dilakukan terapi plasma.
Baca Juga: Ruang Terbuka Hijau Mencukupi tapi Masih Sering Banjir, Pakar Lingkungan Beberkan Alasannya