SEMARANGKU -Kapten PSIS Semarang yaitu Wallace Costa Alves telah sampai di Indonesia. Dia bahkan sudah sampai di Semarang. Hal itu diketahui melalui unggahannya di Instagram.
Di akun instagram pribadi miliknya, Wallace memamerkan tiket pesawatnya dari Jakarta menuju Semarang, Minggu (13/09/2020) pagi.
Sebelum itu, dia juga memamerkan sedang berada di sebuah hotel di Jakarta setelah tiba di Indonesia. Wallace diketahui baru saja melakukan perjalanan jauh dari Brasil.
Baca Juga: Kabar Baik, Daftar Kartu Prakerja Gelombang 8 Bisa Langsung Lolos, Ini Cara dan Syaratnya
Dia akan memperkuat PSIS Semarang di Liga 1 2020. Kehadirannya membuat PSIS Semarang saat ini pasti akan dipekruat dua pemain asing. Karena pemain asing lainnya yaitu Jonathan Cantilana sudah berada di indonesia.
PSIS Semarang kini tinggal menunggu kehadiran Flabio Beck dan Bruno Silva.
Sementara itu, mempersiapkan tim, Pelatih kepala PSIS Semarang, Dragan Djukanovic pada latihan PSIS Semarang sebelum libur akhir oekan yaitu Jumat (11/09/2020) sore memberi inovasi latihan kepada anak asuhnya.
Baca Juga: Komparasi Samsung Galaxy Note 8 vs iPhone X, Perbandingan Harga dan Spesifikasi yang Menarik
Sebelumnya pelatih asal Serbia ini fokus pada latihan fisik dalam dua pekan terakhir.
Namun pada Jumat sore itu di Stadion Citarum, Dragan fokus pada latihan taktik dalam hal ini penyelesaian akhir untuk Hari Nur Yulianto dkk.
Menurut pelatih berusia 50 tahun ini, latihan taktik semacam penyelesaian akhir cukup penting bagi timnya karena pemain perlu sedikit penyegaran setelah dua pekan fokus pada peningkatan fisik.
Baca Juga: Lapak Ganjar Direspon Bagus Masyarakat, Lanjut Terus ke Edisi 10, Ayo Siapa Beli Lewat Online
Baca Juga: Ternyata Ini Ciri Seseorang Mendapat BLT Subsidi Gaji Atau Upah Rp1,2 Juta, Anda Termasuk?
"Hari ini kami fokus taktik, terutama soal penyelesaian akhir. Ini supaya pemain tidak bosan karena kemarin-kemarin materi lebih banyak soal fisik," tutur Dragan selepas latihan.
"Sebagai pelatih saya juga harus mengkombinasikan porsi latihan supaya tidak monoton. Saya sendiri cukup puas melihat latihan penyelesaian akhir untuk anak-anak walaupun tetap ada koreski," tambahnya. ***