SEMARANGKU - Jonathan Cantillana menjelma menjadi andalan PSIS Semarang sejak bergabung pada medio 2019. Tepatnya di putaran kedua Liga 1 kala itu.
Berkat kontribusinya, ia mampu membawa PSIS Semarang bertahan di kompetisi tertinggi sepakbola tanah air dengan bercokol di urutan 14 klasemen akhir.
Selama berkostum PSIS Semarang, pemain berposisi gelandang ini mengaku sempat merasa nyaman berkostum PSIS Semarang sebelum akhirnya kini menjadi jenderal lapangan tengah andalan PSIS Semarang. Dia Berduet dengan Finky Pasamba.
Jonathan Cantillana didatangkan ke PSIS Semarang saat itu untuk mengisi slot pemain asing kuota asia yang kosong. Sebab sebelumnya, PSIS Semarang mendepak gelandang asal Jepang yang juga eks Persib Bandung, Shohei Matsunaga. Saat itu, Matsunaga dirasa tak memenuhi ekspektasi hingga akhirnya dipecat.
Di awal kedatangannya, ia mengaku sempat merasa aneh. Sebab, ia bermain tak sesuai posiai favoritnya yaitu second striker.
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah saat itu lebih menempatkan Jonathan Cantillana di posisi gelandang tengah.
"Saya merasa sedikit aneh bahwa saya harus mengakomodasi untuk bermain di posisi yang berbeda," kata Jonathan Cantillana beberapa waktu lalu.
Posisi Jonathan Cantillana terpaksa dipindah sebab saat itu posisi favoritnya lebih disiapkan untuk wonderkid PSIS Semarang, Septian David Maulana.
"Posisi saya adalah bermain di belakang striker. Saya suka bergerak bebas tetapi jika saya harus bermain di posisi lain karena tim membutuhkan saya, itu tidak masalah buat saya," kata Jonathan Cantillana.
Menyoal nama Jonathan Cantillana, ayah satu anak ini merupakan pemain asal Chile namun berpaspor Palestina. Ia mengaku mendapat paspor Palestina karena memiliki darah keturunan dari sang kakek.
"Karena kakek saya merupakan keturunan dari Palestina. makanya saya bisa mendapat paspor Palestina dan bermain untuk tim nasional Palestina," ungkapnya.
Sejak diperkenalkan 8 September 2019, Jonathan Cantillana sejauh ini sudah memainkan 19 laga bersama PSIS Semarang dengan koleksi 3 gol yang semuanya tercipta bukan dari open play. Melainkan dari dua tendangan bebas dan satu dari titik penalti. ***