Network
Baca Juga: BLT Rp600 Tahap 4 Telah Disiapkan, Lengkapi Syarat Terbarunya Di Sini!
"Saya tidak bisa terlalu memikirkannya, saya menghadapinya dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya. Tapi itu membebani saya, saya ingin kembali ke motor secepat mungkin, Aprilia menunggu saya dan memberi saya kesenangan. Ini adalah hidupku," tambahnya.
Sayang sekali jika saat ini Andrea tidak berada di dalam musim yang tidak dapat diprediksi ini, sekarang RS-GP telah mengambil langkah maju yang menentukan dibandingkan tahun 2019.
“Dunia yang tidak dapat diprediksi, sangat indah, sulit untuk membuat prediksi. Saya senang melihat KTM di depan, tahun lalu mereka memainkannya bersama kami, jadi itu berarti itu bisa dilakukan. Valentino selalu cepat, bahkan Pecco senang melihat seperti itu. Saya ingin sekali berada di trek," ungkap pembalap yang pernah ke Indonesia ini.
Baca Juga: Jelang MotoGP Emilia Romagna: Valentino Rossi Ungkap Jika Franco Morbidelli Membuatnya Tertekan
Baca Juga: Dijamin Lolos! Ini Cara Unik Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9, Ikuti Langkah Berikut!
"Hal yang paling membuat frustrasi adalah bahwa saya bahkan tidak dapat berkendara di trek normal dengan sepeda jalan raya, itu seperti penyanyi yang suara atau pulpennya dilepas untuk menulis lagu. Saya tidak akan menyerah dan saya yakin saya akan segera kembali naik motor," tambah Iannone.
Yamaha memulai dengan tim underdog di putaran MotoGP ini di San Marino, tetapi di beberapa balapan terakhir Maverick Vinales dan Fabio Quartararo menghadapi terlalu banyak pasang surut.
“Vinales adalah pembalap yang sangat kuat, tapi saya tidak tahu mengapa dalam tes, dalam latihan, hingga pemanasan dia cepat, kemudian pada akhir pekan situasinya berbeda. Saya tidak berpikir dia menderita tekanan balapan, dia seorang juara dunia. Terkadang dalam balapan situasinya berbeda, tapi saya tidak bisa menjelaskan," jawabnya ketika ditanya soal pembalap Yamaha.
Baca Juga: Video Lucu, Valentino Rossi Telpon Franco Morbidelli Telat Ikut Konferensi Pers MotoGP, Cek Disini !
