Kabar 24 Jam Le Mans 2023: Ferrari Bertekad Menang di La Sarthe dan Sudahi Dominasi Menahun Toyota

11 Juni 2023, 16:11 WIB
Kabar 24 Jam Le Mans 2023: Ferrari Bertekad Menang di La Sarthe dan Sudahi Dominasi Menahun Toyota /

SEMARANGKU – Tim balap ketahanan yang disponsori oleh Ferrari, AF Corse, bertekad memenangkan ajang legendaris 24 Jam Le Mans di musim 2023 ini.

Tim asal Piacenza, Italia ini bahkan bersumpah untuk mengakhiri dominasi Toyota di gelaran tersebut sekaligus di ajang ketahanan dunia (WEC) yang menahun hingga saat ini.

Berseberangan, Toyota telah mendominasi WEC selama lima tahun terakhir baik di kelas prototipe LMP1 maupun kelas baru hypercar, salah satunya bersama Fernando Alonso di 2019.

Baca Juga: Esteban Ocon Heran GP Prancis Dihapus dari Agenda F1: Kok Bisa Hilang? Ini Kan Tidak Normal

Kembali untuk Ferrari, kemenangan di ajang pol-polan Le Mans sekaligus untuk membayar sebagian utang gelar olahraga balap pabrikan Maranello yang semakin membengkak terutama di ajang F1.

Terpisah rekam jejak tim Scuderia Ferrari di ajang F1 sering berakhir mengecewakan beberapa tahun belakangan ini. Mereka kerap mendapati diri mereka sendiri menjadi badut di Sirkus Akbar alih-alih bangkit untuk bisa memenangkan gelar dunia.

Karena pengalaman menyakitkan di ajang balap Formula itulah Ferrari melalui AF Corse sebagai mitra utama pabrikan berhasrat untuk bangkit membayar utang gelar dunia yang telah lama didambakan sekaligus menghentikan dominasi Toyota yang semakin merajalela sejak lima tahun terakhir.

Kurang dari setahun sejak Ferrari menempatkan hypercar 499P-nya untuk pertama kalinya, sebuah mobil yang telah diharapkan selama beberapa dekade dan menandai kembalinya tim Maranello ke kategori ketahanan tertinggi.

Semenjak debut ketahanan di Sebring, mereka diterima dengan baik dan mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika meraih pole meskipun belum pernah sekalipun meraih kemenangan hingga saat ini.

Dengan demikian, tim Maranello tiba di Le Mans dengan sangat antusias, di Free Practice sudah menunjukkan potensinya dan muncul di antara favorit. Potensi yang mereka konfirmasikan di Hyperpole, di mana mereka mencetak pole brace pertama kalinya sepanjang sejarah: pertama mobil Miguel Molina, Nicklas Nielsen dan Antonio Fuoco lolos kualifikasi —dengan yang terakhir di belakang kemudi—, sedangkan yang kedua adalah mobil Antonio Giovinazzi, James Calado dan Alessandro Pier Guidi—yang bertugas mengatur lap tercepat.

Ferrari juga diuntungkan dengan regulasi baru yakni keseimbangan performa (BoP). Sebaliknya, Toyota justru malah menjelma sebagai yang paling dirugikan dalam regulasi pembatasan dan pemerataan kecepatan dan kekuatan mobil ini.

"Kami tahu bahwa Toyota adalah tim yang harus dikalahkan di Kejuaraan ini, mereka mengendalikan segalanya, kami terkejut bahwa kemarin mereka sedikit tertinggal di kualifikasi, kami berharap mereka lebih dekat, tetapi Anda harus bertanya kepada mereka mengapa", kata Miguel Molina dilansir SoyMotor.com Sabtu (11/06).

Terpisah meskipun Ferrari dapat menantang Toyota namun bukan berarti mereka tidak punya kelemahan. Ritme balap mereka contohnya masih kurang memadai, begitulah yang dipandang oleh James Calado, pembalap Inggris keturunan Portugal.

“Itu salah satu kelemahan kami, terutama di awal tahun kami cukup keras di ban belakang, terutama. Ngomong-ngomong, sejujurnya, akhir pekan ini cukup baik karena energi ban di trek rendah. Langkah besar di Spa, kami sejauh ini menjadi yang tercepat dalam dua jam terakhir, jadi kami akan menganggapnya sebagai dasar", ujar Calado.

Ferrari memiliki tantangan besar akhir pekan ini. Saat ini, itu adalah kemenangan terdekat yang mereka miliki. Dan ini bukan sembarang kemenangan, ini adalah kemenangan di Le Mans, dalam peringatan seratus tahun perlombaan ketahanan terpenting dan pada peringatan 50 tahun partisipasi terakhirnya. Dan para pembalap sangat menyadari apa arti kemenangan akhir pekan ini, serta tekanan yang menyertainya, kiranya seperti yang dikatakan oleh Antonio Fuoco berikut ini:

Baca Juga: Aston Martin Tegaskan Tak Ingin Terlalu Gegabah dalam Memprediksi Kemenangan Potensial di F1 2023

“Berada di sini sebagai pebalap Ferrari 50 tahun kemudian sangat istimewa. Tentu saja kami memiliki banyak tekanan di pundak kami, tetapi saya pikir kami menanganinya dengan sangat baik. Kami tahu bahwa besok adalah hari yang istimewa, Anda tiba di grid dan Anda harus memulai balapan, jadi tingkat tekanannya sedikit lebih tinggi, tapi saya pikir kami mengelolanya dengan cukup baik dan kami berharap dapat mempertahankan tingkat konsentrasi itu sepanjang balapan", kata Fuoco.

Di sisi lain, Antonio Giovinazzi juga merasa bangga dengan kembalinya Ferrari melalui AF Corse pada ajang pol-polan ini.

"Di Ferrari, kembali ke Kejuaraan ini setelah 50 tahun, ada tekanan. Ketika Ferrari bergabung dengan kejuaraan, selalu ada, tapi saya pikir kami melakukannya dengan baik. Mobilnya sangat muda, usianya kurang dari satu tahun tapi kami di baris pertama Le Mans, dan itu patut dibanggakan", tutur Giovinazzi.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler