Tim MotoGP Asal Jepang Pusing, Teknisinya Terbentur Aturan Pembatasan Perjalanan

- 14 Juni 2020, 09:30 WIB
Tim MotoGP yang berasal dari Jepang terkendala dengan pembatasan kru yang berasal dari Asia. / MotoGP
Tim MotoGP yang berasal dari Jepang terkendala dengan pembatasan kru yang berasal dari Asia. / MotoGP /

“Ini jelas akan menciptakan situasi di mana pabrikan MotoGP Eropa akan menikmati keuntungan yang tidak adil karena mereka dapat bersaing dengan kapasitas penuh. Kekhawatiran kami adalah bahwa partisipasi kami di Kejuaraan Dunia akan secara signifikan terpengaruh. Oleh karena itu sangat penting bahwa masalah ini segera diselesaikan,” tambahnya lagi.

 Baca Juga: Dorna Umumkan Tata Cara Balap MotoGP Seri Jerez di Masa Covid-19

Selain itu juga masih ada masalah saat kembali nanti. Para insinyur dari Jepang (tetapi juga orang Asia pada umumnya dan Australia) tidak dapat kembali ke negara mereka diantara satu seri balap dan lainnya, mengingat jarak waktu yang dekat. Mereka harus tinggal di Eropa untuk waktu yang lama.

Namun, perjanjian di Schengen menetapkan bahwa orang asing hanya dapat tinggal selama 90 hari dalam waktu enam bulan. Ikatan yang bagus untuk dilepaskan sebelum awal musim MotoGP.

 Baca Juga: Valentino Rossi Bisa Kalahkan Pembalap Muda Meski di Tim Satelit

"Kami mencari solusi untuk masalah ini. Dalam kebijakan perusahaan kami, kepatuhan terhadap hukum adalah prioritas utama. Karena itu perusahaan seperti Yamaha tidak mau dan tidak akan melakukan apa pun yang tidak sesuai dengan hukum. Itu penting,” tegas Lin Jarvis.

Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari tim lain yang berasal dari Jepang seperti Honda dan Suzuki. Begitu juga dengan Dorna sebagai penyelenggara juga belum memberikan komentar apa-apa. Jika memang akan terjadi maka tim-tim dari Eropa akan sangat diuntungkan dengan tim dan pasukan yang utuh. ***

 

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: Speedweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x