Tim MotoGP Asal Jepang Pusing, Teknisinya Terbentur Aturan Pembatasan Perjalanan

- 14 Juni 2020, 09:30 WIB
Tim MotoGP yang berasal dari Jepang terkendala dengan pembatasan kru yang berasal dari Asia. / MotoGP
Tim MotoGP yang berasal dari Jepang terkendala dengan pembatasan kru yang berasal dari Asia. / MotoGP /

Karena itu kita harus terus mengedepankan hubungan di bidang diplomatik. Langkah-langkah restriktif telah dilonggarkan di banyak negara, perbatasan Eropa dibuka kembali dan pelancong tidak lagi harus dikarantina.

 Baca Juga: Berapa Kerugian Tim MotoGP Saat Pembalapnya Jatuh dan Motornya Rusak?

Masih ada wabah Covid-19 memang iya, seperti kasus Lombardy di Italia misalnya. Namun dalam empat minggu ke depan krisis kesehatan diperkirakan akan berkurang. Mulai 1 Juli perbatasan negara-negara Eropa juga harus terbuka bagi mereka yang datang dari negara-negara non-Eropa.

Tim Maverick Vinales dan Valentino Rossi yakni tim pabrikan Monster Energy Yamaha biasanya membawa 55 orang ke paddock. Menurut protokol keamanan yang dibuat oleh Dorna, staf harus dikurangi menjadi 45. Tetapi sampai saat ini sepuluh dari mereka tetap terjebak di perbatasan mereka sendiri.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah kebebasan bepergian untuk grup dari Jepang. Dalam kasus kami ada juga orang Australia. Saat ini mereka tidak dapat terbang ke Eropa bahkan meskipun dengan tes Covid-19 yang negatif,” kata Jarvis kepada Speedweek.com.

 Baca Juga: Ada Sisi Kelembutan di Balik Kegarangan si Leher Beton, Mike Tyson

“Di Australia, mereka sekarang telah memperkenalkan sistem yang memungkinkan pengecualian untuk komitmen profesional yang penting. Sekarang kami memiliki kalender resmi , jadi kita bisa mulai berbicara. Kita punya acara, proyek, program dan sekarang kita bisa memberikan alasan yang jelas mengapa kita membutuhkan orang itu di balapan," ungkapnya.

Izin khusus dari pemerintah masing-masing akan diperlukan untuk memungkinkan insinyur Jepang dan Australia mencapai Eropa. Sampai mereka berada di wilayah Eropa, Lin Jarvis tidak merasa nyaman. Di sisi lain, Valentino Rossi juga memiliki staf dari Oceania.

 Baca Juga: Ini Dia Daftar 10 Pembalap MotoGP yang Paling Banyak Menang

"Kami menegaskan bahwa kami hanya dapat mengambil bagian dalam balapan MotoGP jika solusi dapat ditemukan. Insinyur Jepang kami harus dapat berpartisipasi dalam Grand Prix. Jika mereka tidak bisa datang, kami akan mengalami kesulitan berjalan. Jika orang Jepang tidak bisa datang maka tim Honda dan Suzuki juga akan mengalami hal yang sama,” jelas Jarvis.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: Speedweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x