Tim MotoGP Asal Jepang Pusing, Teknisinya Terbentur Aturan Pembatasan Perjalanan

- 14 Juni 2020, 09:30 WIB
Tim MotoGP yang berasal dari Jepang terkendala dengan pembatasan kru yang berasal dari Asia. / MotoGP
Tim MotoGP yang berasal dari Jepang terkendala dengan pembatasan kru yang berasal dari Asia. / MotoGP /

SEMARANGKU – Aktivitas olahraga diberbagai disiplin telah mulai dilakukan baik dari sepakbola hingga balap. Salah satunya adalah balapan MotoGP yang akan dimulai pada tanggal 19 Juli di Jerez Spanyol.

Dengan adanya pembukaan perdana balap ditahun ini tentu para tim sangat bersuka cita karena bisa melakukan aktivitas lagi. Namun dibalik kegembiraan tersebut tersembunyi sebuah masalah besar khususnya bagi-tim-tim MotoGP yang berasal dari Jepang.

Tim Honda, Suzuki dan Yamaha adalah ketiga tim yang berasal dari Jepang dimana mereka mempunyai banyak ahli dan insinyur teknis yang terlibat di ajang balap ini. Pasukan teknisi ini banyak yang berasal dari Jepang karena mereka adalah insinyur yang membuat mesin-mesin balapnya.

 Baca Juga: Bagaimana Reaksi Para Pembalap MotoGP Melihat Padatnya Balapan

Maslah ini muncul setelah masih adanya ganjalan yang diterima ketika aturan ketat yang masih diberlakukan oleh negara-negara Eropa soal kedatangan para orang asing yang akan masuk ke wilayah negara mereka. Seperti diketahui jika balap MotoGP tahun ini masih difokuskan didaratan Eropa saja.

Jadi adanya pembatasan perjalanan merupakan masalah penting bagi para teknisi yang berasal dari Jepang. Masalah semakin krusial, contohnya adalah yang terjadi di tim Yamaha. Staf dan teknisi tim Yamaha MotoGP dari Jepang biasanya banyak dipakai di garasi Valentino Rossi dan Maverick Vinales, ada 10 teknisi yang berasal dari Jepang ini akan hilang jika terbentur masalah pembatasan perjalanan.

 Baca Juga: Jadwal Resmi MotoGP 2020 Telah Keluar, Berapa Total Balapan tahun Ini?

Musim MotoGP 2020 akan dimulai di sirkuit Jerez pada pertengahan Juli, tetapi tim asal Jepang, Yamaha Monster Energy sudah khawatir dengan pembatasan perjalanan yang diberlakukan.

Menurut aturan saat ini, maka 10 orang dari tim Valentino Rossi berisiko tidak dapat masuk ke Eropa. "Ini berarti keuntungan yang tidak adil bagi pabrikan Eropa," kata sang bos tim Yamaha, Lin Jarvis.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: Speedweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x