Olimpiade Tokyo 2020 : Hidilyn Diaz Pecah Rekor di Cabor Angkat Besi Putri, Medali Emas Pertama Filipina

- 27 Juli 2021, 10:15 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 : Hidilyn Diaz Pecah Rekor di Cabor Angkat Besi Putri, Medali Emas Pertama Filipina
Olimpiade Tokyo 2020 : Hidilyn Diaz Pecah Rekor di Cabor Angkat Besi Putri, Medali Emas Pertama Filipina /Instagram/ @tokyo2020

SEMARANGKU - Sebuah rekor di Olimpiade Tokyo 2020 pecah lagi atas nama Hidilyn Diaz atlit angkat besi dari Filipina peraih medali emas.

Olimpiade selalu menampilkan kisah dan cerita unik didalamnya pada tiap pertandingan. Terlebih lagi pada event Olimpiade Tokyo 2020 itu sendiri.

Olimpiade Tokyo 2020 menjadi ajang perdana cabor Surfing, Sport Climbing, Karate, dan Skateboarding. Kecuali cabor Baseball dan Softball yang terakhir kali dipertandingkan di Olimpiade Beijing 2008.
 
 
 
Sementara, untuk kontingen negara peserta Olimpiade Tokyo 2020 salah satunya para atlet Rusia dibawah bendera Komite Olimpiade Rusia tetapi bukan mewakili atas nama negara tersebut.
 
Beralih ke cabor Angkat Besi kelas 55 kg Putri yang digelar di Tokyo International Forum. Kontingen Filipina meraih medali emas pertama sepanjang sejarah keikutsertaannya di Olimpiade.
 
Diaz sukses membawa medali emas Olimpiade. Kepastian Diaz ketika lift terakhir yang dramatis, akhirnya melakukan selebrasi bersama pelatihnya.

Hidilyn Diaz menjadi peraih medali emas Olimpiade pertama asal kontingen Filipina setelah sukses di cabor angkat besi kelas 55 kg putri.

Diaz menyalip Liao Qiuyun (China) pada lift terakhirnya di clean and jerk dengan total beban 224 kg berbeda tipis yang diperoleh Liao, 223 kg.

China sejauh ini telah memenangkan ketiga event tersebut dan berharap bisa menyapu bersih medali emas di 8 kategori yang diikuti para atletnya. Liao bertanding di cabor ini berstatus sebagai pemegang rekor dunia dengan total beban 227 kg.

Setelahnya ada Zulfiya Chinshanlo (Kazakhstan) yang meraih perunggu dengan total beban 213 kg. Chinshanlo memenangkan ketika disebut kelas 53 kg di Olimpiade London 2012, tetapi medali emasnya dicabut karena hasil tes dinyatakan positif dua steroid terlarang.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x