La Nina Picu Bencana Hidrometeorologi, Jokowi Tak Mau Anggap Remeh, Ini Himbauannya!

- 14 Oktober 2020, 18:31 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Biro Pers Seketariat Presiden

SEMARANGKU - BMKG telah mengadakan rapat koordinasi nasional (rakornas) terkait potensi bencana hidrometeorologi yang diakibatkan oleh fenomena anomali iklim La Nina di awal Oktober.

Dalam rapat yang dilangsungkan pada 7 Oktober lalu, mengusung tema “Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Gempa bumi dan Tsunami 2020/2021 untuk mewujudkan Zero Victims”.

Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG menyampaikan bahwa fenomena La Nina berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di bulan Oktober hingga November.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

“Dengan adanya fenomena La Nina moderate ini diprediksi akan ada peningkatan curah hujan mulai bulan Oktober sampai November dan akan berdampak di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Sumatera,” ucap Dwikorita, dilansir oleh Semarangku dari laman BMKG.

Dwikorita memaparkan catatan historis yang menyebutkan bahwa fenomena La Nina dapat menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sebanyak 20 sampai 40 persen di atas normal. Jumlah tersebut bisa lebih. Namun, dampak La Nina tidak bisa disamaratakan ke seluruh wilayah Indonesia secara umum.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Indonesia Joko Widowo atau yang kerap dipanggil Jokowi memberikan tanggapan serta himbauan.

Baca Juga: Stop ‘Ngarepin’ Kartu Prakerja Gelombang 11, Mending Daftar Bantuan Facebook Rp 31 Juta per UKM

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Belum Jelas, Yuk Gabung JPS Kemnaker Aja, Bakal Dapat Pelatihan Juga

Presiden Jokowi ingin jajarannya agar segera menghitung jumlah potensi dampak yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi dari fenomena La Nina kepada sejumlah sektor penting, seperti perikanan, pertanian, hingga perhubungan.

Presiden Jokowi menganggapi kenaikan curah hujan hungga 20 - 40 persen tersebut bukanlah hal kecil.

"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal," ujar Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi melalui video dari Istana Merdeka , Jakarta, pada Selasa, 13 Oktober 2020, dikutip Semarangku dari Setneg.

Baca Juga: Fenomena La Nina Sebabkan Bencana Hidrometeorologi, Khusus Daerah Ini Harus Waspada!

Baca Juga: 400 Ribu+ Orang Sudah Dapat, Ini Penyebab BLT Gaji Subsidi Tahap 5 Belum Cair ke Rekeningmu

"Karena peningkatan curah hujan) 20 sampai 40 persen itu bukan kenaikan yang kecil," tambah Presiden Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta supaya informasi mengenai perkembangan cuaca agar terus disampaikan kepada seluruh Provinsi.

Hal tersebut ditujukan agar pemerintah bisa secara maksimak mempersiapkan langkah-langkah yang harus ditempuh guna mengantisi[asi bencana hidrometeorologi yang disebabkan fenomena La Nina, seperti banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Sejak Perdana Dibuka Posko Aduan UU Cipta Kerja Langsung Terima Dua Laporan, Dari Siapa?

Baca Juga: Asik, Wisata Karimunjawa Segera Dibuka, Ganjar Pranowo Meminta Syarat Ketat, Booking Klik Disini

"Saya minta untuk disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca Ciptaan-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa," pungkas Jokowi. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: BMKG Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x