Tiga Bank Syariah BUMN Bakal Merger, Ini Manfaatnya untuk Ekonomi Indonesia

- 14 Oktober 2020, 11:18 WIB
Tangkapan layar- Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi (tengah) bersama direksi bank himbara saat jumpa pers soal proses merger tiga bank BUMN Syariah, di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020. (ANTARA/Citro Atmoko)
Tangkapan layar- Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi (tengah) bersama direksi bank himbara saat jumpa pers soal proses merger tiga bank BUMN Syariah, di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020. (ANTARA/Citro Atmoko) /

SEMARANGKU – Akhirnya proses penggabungan atau merger tiga Bank syariah BUMN telah dimulai sejak Senin malam, 12 Oktober 2020. Tiga Bank syariah BUMN tersebut adalah PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan Conditional Merger Agreement atau CMA yang berisi tentang penggabungan tiga Bank syariah yang termasuk bank himbara ini.

Setelah penandatanganan ini, akan disampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: WOW! Telkomsel Bagikan Hadiah Total Rp 7,5 Juta, Ini Cara Dapatnya, Khusus Pelajar dan Pendidik!

Baca Juga: MAAF! Hadiah Rp 5 Juta dari Telkomsel Hanya untuk Pemilik Nomor Ini, Kamu Termasuk?

Wakil Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Hery Gunardi menyatakan pihak-pihak yang terkait telah melakukan penandatanganan CMA dan melakukan keterbukaan informasi ke BEI dan OJK.

“Dengan demikian ini menjadi langkah awal dan tanda bahwa persiapan proses merger tiga Bank umum syariah milik BUMN telah resmi dimulai,” ucap Hery.

Sebelumnya, pemerintah telah mengungkapkan keinginannya untuk menggabungkan ketiga Bank syariah himbara.

Baca Juga: Ini Cara Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11 dan Dapat Rp3,5 Juta, Terapkan Jika Pendaftaran Dibuka

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Cair ke 11 Juta Lebih Penerima, Yuk Cek via SMS dan WA, Ini Caranya

Tujuannya agar Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia bisa memiliki Bank syariah yang besar.

Dengan adanya hal ini diharapkan Bank tersebut mampu membantu mengoptimalisasi potensi ekonomi dan keuangan syariah nasional, jua memperkuat ekosistem industri halal.

Hasil penggabungan ketiga Bank ini memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.

Baca Juga: Jadwal NET TV Hari Ini Rabu 14 Oktober 2020, Ada Timnas U-19 Indonesia VS Makedonia Utara Laga Kedua

Baca Juga: Shopee Liga 1 Indonesia Lanjut Pada 1 November 2020, Ini Pendapat PSSI dan PT LIB

Hal ini juga termasuk upaya dan komitmen pemerintah untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional yang juga secara jangkan panjang akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

Wakil Dirut PT BRI (Persero) Catur Budi Harto menuturkan bahwa Bank syariah hasil merger diharapkan mampu memiliki mesin, skala ekonomi, dan jangakuan pasar yang lebih besar untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Senada dengan Catur, Dirut Hubungan Kelembagaan PT BNI (Persero) Sis Apik Wijayanto mengungkapkan bahwa Bank syariah nasional masih memiliki ruang yang sangat besar untuk berkembang karena market share yang masih relatif kecil.

Baca Juga: Merger Bank Syariah BUMN, Ini 4 Poin Pentingnya, Wajib Tahu!

Baca Juga: Cair Hingga 2021, Ini Cara Dapat BLT Kemensos Rp 500 Ribu per KK Non PKH Pakai KTP, Mudah!

Adapun setelah penandatanganan CMA ini masih terdapat sejumlah proses dan tahapan sebelum merger berlaku efektif.

Proses tersebut antara lain memperoleh persetujuan dari regulator dan pemegang saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham, serta proses perumusan hal-hal spesifik lainnya yang terkait dengan integrasi ketiga Bank tersebut dalam Rencana Merger.

Dengan demikian, belum ada penamaan resmi terkait Bank syariah hasil gabungan ini karena proses penggabungannya baru saja berlangsung dan harus melewati sejumlah tahapan dan pengaturan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: BUMN.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah