Baca Juga: Cair Oktober, Cara Dapat Kuota Internet Gratis 50 GB dari Kemdikbud dari Telkomsel, XL, Indosat, Tri
"Saat mulai pemerintahan ini untuk jadi merdeka. Kita tidak memiliki semua harta kekayaan. Harta kekayaan yang ada rusak karena perang, seluruh dan investasi sebelumnya yang dibukukan oleh Belanda menjadi investasi pemerintah Indonesia," jelasnya.
Saat itu GDP Indonesia saat awal kemerdekaan masih sangat kecil. Utang yang tadinya milik Belanda juga diwariskan ke Indonesia, sedangkan warisan uang tunai cash dari Belanda hanya sekitar Rp15.8 triliun.
Jumlah yang sangat kecil karena Indonesia masih harus menghadapi berbagai pemberontakan dalam negeri hingga membiayai operasi militer Trikora dan Dwikora.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Cair ke 11 Juta Lebih Penerima, Yuk Cek via SMS dan WA, Ini Caranya
Baca Juga: Tenang, Tahun Depan BLT Subsidi Gaji Hingga Kartu Prakerja Tetap Cair, Apa Saja Cek 6 Bansos di Sini
Sri Mulyani juga membeberkan jika perekonomian Indonesia saat itu berjalan dengan defisit APBN.
Pembiayaan tidak melalui penjualan Surat Berhagra Negara (SBN), namun malah meminta Bank Indonesia mencetak uang hingga menyebabkan inflasi.
"Yang terjadi kemudian jumlah uang beredar lebih banyak dari suasana kondisi perekonomian, sehingga inflasi meningkat luar biasa besar,” jelasnya.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Belum Pasti, Yuk Cairkan Insentif JPS Kemnaker, Ini Cara Dapatnya