Baca Juga: Usai Rusak Masjid, Pria Ini Sebut Dirinya Anak dari Kang Mus Preman Pensiun!
Bahtiar mengatakan bahwa seorang pejabat negara harus menghindari simbol yang diperepsikan negatif olwh masyarakat.
“Tato memang seni sekarang, tapi kalau jadi pejabat negara harus menghindari simbol yang bisa dipersepsikan negatif olah masyarakat,” ujar Bahtiar pada Minggu, 13 September 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Lebih lanjut Bahtiar mengatakan bahwa kendati video tersebut telah viral ditengah masyarakat, Bahtiar menyarankan agar Kepada Desa tersebut menghapus rajah disekujur badannya dan fokus membangun desa.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
“Kalau sudah viral ya wis, tapi buka saja tatonya, mungkin maksudnya untuk gaul tapi pejabat megara memang tidak boleh menyimbolkan persepsi negatif masyarakat,” kata Bahtiar.
Bahtiar menilai bahwa seorang pemimpin bukan hanya memiliki kecerdasan, namun harus memiliki sikap yang dapat memberikan teladan.
Lebih lanjut ia katakan bahwa kendati tidak ada hubungannya orang bertato melakukan korupsi, namun persoalannya hanya ada di sosial kultural.
Baca Juga: YG Entertainment Pamerkan Gedung Mewahnya, Ini Fasilitas Untuk BLACKPINK dan iKON
Baca Juga: Aprilia Kontrak Andrea Dovizioso Jika Andrea Iannone Kena Sanksi Tidak Boleh Balap di MotoGP