Toko Buku Gunung Agung Akhiri Perjalanannya di Penghujung Tahun 2023, Apa Penyebabnya? Benarkah Bangkrut? 

- 23 Mei 2023, 07:00 WIB
Toko Buku Gunung Agung di Kwitang, Jakarta Pusat
Toko Buku Gunung Agung di Kwitang, Jakarta Pusat /

SEMARANGKU - Kabar kurang baik datang dari Toko Buku Gunung Agung, kabarnya akan menutup semua tokonya di penghujung tahun 2023 ini, apa penyebab penutupan ini? 

Dari kabar yang beredar banyak yang menyinggung penyebab akan ditutupnya Toko Buku Gunung Agung akibat terus menurunnya minat beli dari konsumen yang mengakibatkan Toko merugi. 

Menurut penuturan dari Manajemen PT GA Tiga Belas atau Toko Buku Gunung Agung, rencana penutupan ini sebenarnya sudah berlangsung lama sejak tahun 2013 hingga puncaknya di tahun 2020 akibat covid-19. 

"Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak tahun 2013 untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat permasalahan beban biaya operasional yang besar," tulis Manajemen PT GA Tiga Belas. 

Baca Juga: Gibran Rakabuming Menghadap PDIP, Imbas Relawan Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres 2024

Toko Gunung Agung merupakan perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia. Perusahaan ini mulai didirikan pada tahun 1953 oleh Tjio Wie Tay. 

Bisa dikatakan, Toko Buku Gunung Agung ini merupakan pengembangan dari bisnis berdagang buku bekas yang sudah dijalani Tjio (kemudian berganti nama menjadi Masagung) sejak tahun 1940-an yang kemudian berkembang menjadi Tay San Kongsie bersama dua rekannya. 

Belakangan, kongsi itu pecah, dan Tjio bersama Lie Tay San membangun sebuah toko buku baru di daerah Kwitang, bernama Fa. Gunung Agung yang berlokasi di Jalan Kwitang, Jakarta. Tercatat, kantor pusat toko buku ini tidak pernah pindah dari sana hingga sekarang.

Baca Juga: Ini Dia Alasan Toko Buku Gunung Agung Tutup Outlet, Benarkah Sudah Direncanakan Sejak 10 Tahun yang Lalu

Karena mendapat respons yang positif dari masyarakat, maka pada tahun 1954, pameran buku pertama di Indonesia pun dibuka dengan nama Pekan Buku Indonesia. Modal yang dikeluarkan saat itu sebesar Rp 500 ribu dengan jumlah buku yang dipamerkan sebanyak 10 ribu.

Pada pameran buku tersebut, Gunung Agung memulai tradisi penyusunan bibliografi.

Lewat pameran tersebut, Haji Masagung juga dapat berkenalan dengan dua tokoh yang dikaguminya, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta. Melalui perkenalan itu, Gunung Agung dipercaya untuk menggelar pameran buku di Medan dalam rangka Kongres Bahasa 1954.

Saat ini Toko Buku Gunung Agung sudah memiliki banyak cabang yang tersebar di beneran kota besar di Indonesia diantaranya, Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.

Sayang, Toko Buku Gunung Agung dikabarkan akan menutup semua tokonya di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2023 ini akibat semakin memburuknya finansial dari Toko Buku Gunung Agung. 

Direksi PT GA Tiga Belas (Toko Buku Gunung Agung) memastikan pilihan untuk menutup seluruh outlet Toko Buku Gunung Agung adalah bijaksana mengingat kerugian operasional yang begitu besar.

"Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," tulis manajemen.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x