Sebelum resmi menetapkan Ganjar sebagai Capres PDIP 2024, Presiden Indonesia ke-5 tersebut juga telah melakukan proses pertimbangan yang cukup panjang.
"Tapi mungkin bisa kalau seumpamanya besok. Saya hitung-hitung dulu. Waktu saya di Batu Tulis ada sebutan kontemplasi. Nanti mungkin merenung dulu, kontemplasi lagi, tetapi satu tujuan saya Indonesia Raya," jelasnya.
Dia menyatakan belum dapat memberikan petunjuk terkait kriteria dari sosok pendamping Capres PDIP 2024 apakah nantinya berasal dari kubu Nahdlatul Ulama (NU) atau tidak.
Kala menjabat sebagai Kepala Negara, Megawati diketahui pernah didampingi oleh tokoh NU sebagai Wakil Presiden periode 2001 hingga 2004, yakni Hamzah Haz. Pada Pilpres 2004, ia dipasangkan dengan KH Hasyim Muzadi yang juga merupakan figur penting dari organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.***