Network
SEMARANGKU – Ribuan ikan mati di sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Komunitas Peduli Sungai Cileungsi menduga kematian tersebut disebabkan oleh aliran tercemar limbah beracun.
Pencemaran yang cukup tinggi ini sudah terjadi pada hari kamis, 6 April 2023, benar saja karena bisa dilihat dari kepekatan pencemaran. Tim KP2C melakukan pemantauan di sejumlah titik seperti Jembatan Leuwikaret, Kecamatan Kalapanunggal kondisi Sungai Cileungsi masih baik-baik saja.
Kemudian pemantauan di Jembatan Cikuda, Wanaherang kualitas sungat terpantau dalam kondisi normal, tidak ditemukan adanya ikan mati. Memasuki area Curug Parigi, ditremukan ikan mati dengan jumlah tak terhitung.
Baca Juga: Kemendag Memastikan Harga Bahan Pokok Terpantau Turun dan Stabil Saat Menjelang Lebaran
Kompol Zulkarnaen akan mengambil sampel air guna untuk melakukan penyelidikan penyebab pasti ribuan ikan. "Kami bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab matinya ikan-ikan tersebut," kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Zulkarnaen dalam keterangannya di Bogor, Minggu.
Ketua KP2C menegaskan bahwa limbah masih menjadi ancaman serius bagi hewan yang hidup di perairan. Pihaknya meminta agar pemerintah bisa segera turun tangan dengan apa yang terjadi, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Limbah rupanya tetap mengancam habitat sungai. Akibatnya, terpantau pada Jumat pukul 09.00 WIB, ikan banyak yang mati di Perumahan Kemang Pratama, Kota Bekasi, lokasi yang terbilang jauh dari hulu sungai," kata Puarman.
Warga Desa Bojong Kulur, sempat keluhkan air yang berbusa dan bau di Sungai Cileungsi air tersebut dikabarkan menyengat sejak 26 Juli 2022. Jadi, peristiwa seperti ini bukan terjadi sekali saja semenjak 2023 ini.
Warga juga menduga bahwa pencemaran sungai Cileungsi disebabkan oleh pabrik yang ada di dekat Sungai. Ketika sungai sudah tercemar, bahkan ikan yang kuat seperti ikan sapu-sapu dan mujaerun ikut terambang, dilansir dari instagram @horipict.
