Network
SEMARANGKU – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyindir Presiden, ia mengatakan bahwa Proyek di masa jabatan Presiden Joko Widodo nilainya tidak terlalu berguna dan hanya menghabiskan banyak uang negara saja.
AHY juga menyebutkan bahwa awal tahun ini utang Indonesia naik menjadi 3 kali lipat daripada tahun sebelumnya. Ungkapan tersebut disampaikannya saat melakukan di Tennis Indoor, Jakarta, pada Selasa 14 Maret 2023.
Ketum Demokrat ini juga menyebut bahwa Jokowi malah lebih mementingkan Proyek mercusuar ditengah keadaaan krisis ekonomi di Indonesia daripada mendahulukan kepentingan rakyat.
akibatnya hutang negara pada awal tahun 2023 naik hingga tiga kali lipat dan mencapai pada angka 7733 triliun.
Melalui cuitan akun twitter @miduk17, ia memposting Foto AHY yang menyindir Jokowi terkait pembangunan di eranya.
Dalam postinya tersebut @micuk17 memberikan caption ‘’proyek MANGKRAK (hambalang) ini jauh lebih MERUGIKAN wong cilik’’
Postingan tersebut dibagikannya pada 14 Maret 2023. Dan telah mendapat 187k lebih like dan 393 komentar.
Netizen yang kontra dengan pendapat AHY tersebut mereka memberikan komentar pedas pada Ketum Demokrat tersebut.
‘’ Bocil itu sengaja senggol Apa yg dikerjakan jokowi...untuk dongkrak elektabilitas..’’ucap @CryptoKuta
‘’ AHY itu seorang anak yg masih butuh bimbingan orang tua makanya kalau bicara itu selalu halu,’’ tulis @rangga_jeneiro
Sebelumnya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menggelar acara besar bersama para kadernya di Tennis Indoor, Senayan Jakarta, pada Selasa 14 Maret 2023.
Dalam acara tersebut AHY memberikan pidato terkait sistem pemilu di Indonesia.
‘’Perubahan dalam sistem pemilu di masa depan tentu saja dimungkinkan, tentu dalam koridor aturan yang berlaku,’’ Ucap AHY Tenis Indoor, Jakarta, 14 Maret 2023.
‘’Tapi jangan mengubah aturan yang sangat fundamental saat tahapan pemilu sudah berjalan,’’ tambahnya.
Menurutnya sistem pemilu tidak boleh diubah seenaknya saja, mengingat pemilu sebentar lagi akan segera dilaksanakan.
Baca Juga: Kemenhub Gelar Mudik Gratis 2023 Berkuota 24.000 Penumpang ke 28 Kota di Indonesia dengan 459 Bus
Partai Demokrat merupakan salah 1 dari 7 partai yang menolak tentang sistem pemilu proporsional tertutup.
Adapun partai yang tidak setuju dengan penerapan sistem pemilu proporsional tertutup ini yaitu Golkar, Nasdem, Demokrat. PAN, PKB, PKS, dan PPP.
Sedang partai yang mendukung penerapan sistem Pemilu Proporsional Tertutup ini hanya Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
AHY berpendapat bahwa sistem pemilu yang sesuai adalah sistem proporsional terbuka bukan tertutup. Dengan sistem terbuka ini setiap warga negara mempunyai hak yang sama serta membangun hubungan kepercayaan dengan aturan yang sudah ditentukan dari dulu. ***
