Temui Korban Kebakaran Pertamina Plumpang di Pengungsian, Jokowi : Harus Diaudit, Dievaluasi, Digeser

- 6 Maret 2023, 11:45 WIB
Temui Korban Kebakaran Pertamina Plumpang di Pengungsian, Jokowi : Harus Diaudit, Dievaluasi, Digeser
Temui Korban Kebakaran Pertamina Plumpang di Pengungsian, Jokowi : Harus Diaudit, Dievaluasi, Digeser /BPMI/Setpres/

 


SEMARANGKU - Presiden Joko Widodo ditemani Menteri BUMN, Erick Thohir menemui korban selamat, kebakaran Pertamina Plumpang di tenda pengungsian pada 5 Maret 2023.


Integrated Terminal Pertamina Plumpang, Jakarta meledak pada Jumat, 3 Maret 2023. Peristiwa ini menelan korban jiwa, dan membuat pemukiman penduduk di sekitarnya rata dengan tanah.


Saat ini korban selamat yang mengungsi mencapai 1.085 jiwa, yang menyebar di berbagai titik-titik pengungsian.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris : Liverpool Buat Manchester United Babak Belur Dengan Skor Telak 7-0

“Korban jiwa yang meninggal ada 17, luka berat 49, luka sedang 2, dan ada informasi 18 orang masih dicari, mudah-mudahan hari ini ditemukan.“ kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto

“Ada 1.085 jiwa yang terdata di tenda pengungsian. Itu tersebar di seluruh tempat-tempat pengungsian.”


Dalam keterangan pers-nya, Presiden Jokowi mengucapkan bela sungkawa, dan menginstruksikan untuk dilakukan evaluasi, audit terhadap zona-zona berbahaya yang masih berdampingan dengan pemukiman penduduk.


“Yang pertama, saya ingin mengucapkan ungkapan bela sungkawa kepada para korban atas kejadian di Plumpang ini.” ucap Jokowi kepada para wartawan.


“Yang kedua saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN dan Gubernur DKI untuk segera mencari solusi, dari kejadian yang terjadi di Plumpang. Terutama, karena ini memang zona berbahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya.”

 

“Bisa saja Plumpangnya yang digeser ke reklamasi, atau penduduknya yang digeser direlokasi. Saya kira nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI. Tapi semua zona-zona berbahaya, tidak hanya disini saja, harus diaudit, harus dievaluasi semuanya, karena menyangkut nyawa.”


“Memang zona ini seharusnya zona air, harus dibuat sungai, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki, karena barang-barang yang berada di dalam, memang barang-barang yang berbahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk.”

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 6 Manfaat yang Bisa Kamu Dapatkan dari Jambu dan Daunnya
Kronologi kebakaran pertamina Plumpang

Seorang korban selamat, Neni menceritakan kronologi sesaat sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi.


“Kita lagi di dalam soalnya habis Maghrib, hujan, petirnya banyak. Tiba-tiba bunyi pletek, kata saya paling tv atau apa, tahu-tahunya tetangga saya teriak,”kebakaran,” jadi kita keluar bertiga, sekeluarga.” ujar Neni, salah satu korban selamat kebakaran yang berada di tenda pengungsian BPBD.


“Pas sampai di luar, kok tidak ada api, cuma ada gas atau bensin dari lubang pagar Pertamina. Langsung ada kabut, tapi bukan kabut. Jadi ke mata sampai ke dada itu sesak, kita jalan itu sambil tutup hidung dan meraba-raba. Larilah semua, tapi ada yang bilang bukan kebakaran cuma bocor, pulang, pulang.”


“Banyak yang pulang ke rumah, mengambil surat-surat, ya itu langsung meledak. Jadi banyak korban, tetangga saya banyak yang meninggal disitu, ada yang terbakar di dalam, ada yang sampai sekarang masih kritis, masih koma, ada yang meninggal karena sesak napas.”


“Ya pas kejadian, nenek belum (tidak) pulang (ke rumah) ya. Cuma pas lihat dari hp, ya rata dengan tanah.”***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x