Network
SEMARANGKU – Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf amin telah meresmikan 846 Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Dalam peresmian BLKK di Lombok, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah selalu mengupayakan berbagai macam cara agar Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia berkualitas dan Kapabilitas.
’’untuk memenangkan persaingan global mutlak dapat kita raih dengan mempersiapkan SDM, karena itu kita harus mempersiapkan SDM yang handal dalam melalui program ini,’’ kata wapres dalam pidatonya saat meresmikan BLKK di Praya, Lombok Tengah, Pada Jumat, 10 Februari 2023.
Baca Juga: LPDP RI Tantang 15 Universitas Dalam Ajang Kompetisi Riset, Pendanaan Ratusan Juta Rupiah, Sudah Siapkah?
’’selain untuk menekan angka pengangguran, penguatan dan perluasan pelatihan vokasi melalui BLKK diharapkan untuk mampu menciptakan pekerja terampil sekaligus berdaya saing,’’tambah Ma'ruf
Tidak lama lagi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, dimana masa usia produktif dan angkatan kerja jumlahnya akan mendominasi.
’’selain untuk menekan angka pengangguran, penguatan dan perluasan pelatihan vokasi melalui BLKK diharapkan untuk mampu menciptakan pekerja terampil sekaligus berdaya saing,’’tambah Ma'ruf
Tidak lama lagi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, dimana masa usia produktif dan angkatan kerja jumlahnya akan mendominasi.
Baca Juga: Gara-gara Mobile Legend, Ayah di Manado Aniaya Bayinya Hingga Meninggal, Ini Bahaya Kecanduan Game Online
Ma'ruf mengatakan bahwa hal tersebut harus disambut dan disikapi dengan baik sebagai peluang untuk melakukan akselerasi.
’’Jika Kita Tidak memanfaatkan dengan baik, maka mustahil kemajuan akan bisa terlaksana,’’ tutur ma'ruf.
Bonus demografi pada usia produktif akan menjadikan sebuah keberkahan jika penduduk produktif dapat diserap dengan baik. oleh karena itu SDM kita perlu kita tingkatkan lagi.
Ma’ruf meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengarahkan program pembangunan BLK Komunitas ke daerah-daerah yang memiliki titik kemiskinan ekstrim.
Capaian jumlah BLK Komunitas yang sudah terbangun akan terus ditingkatkan lagi hingga mencapai ke seluruh wilayah.
Pembangunan BLK Komunitas ini harus diikuti baik oleh kuantitas maupun kualitas alumni BLKK. Sehingga mereka mampu berkompetisi di pasar dunia kerja domestik maupun luar negeri.
Adanya BLKK ini diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang bermutu, dan ikut serta berkontribusi mengangkat perekonomian lokal.
Dan pada akhirnya mempercepat tercapainya distribusi kesejahteraan di Indonesia.
Perintah sendiri telah menargetkan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia 0% pada tahun 2024.
Dan pada tahun 2023-2024, Pemerintah Indonesia memfokuskan memecah kemiskinan di 514 kabupaten serta kota prioritas dan tingkat kemiskinan ekstrem di angka 2,3 sampai 3 %.
Wapres mengatakan bahwa penciptaan SDM unggul ditentukan oleh dua faktor esensial yang saling melengkapi.
Yaitu pemahaman atas ilmu agama, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana kedua faktor tersebut sangat berperan dalam menentukan kemajuan bangsa ini.***
Ma'ruf mengatakan bahwa hal tersebut harus disambut dan disikapi dengan baik sebagai peluang untuk melakukan akselerasi.
’’Jika Kita Tidak memanfaatkan dengan baik, maka mustahil kemajuan akan bisa terlaksana,’’ tutur ma'ruf.
Bonus demografi pada usia produktif akan menjadikan sebuah keberkahan jika penduduk produktif dapat diserap dengan baik. oleh karena itu SDM kita perlu kita tingkatkan lagi.
Ma’ruf meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengarahkan program pembangunan BLK Komunitas ke daerah-daerah yang memiliki titik kemiskinan ekstrim.
Capaian jumlah BLK Komunitas yang sudah terbangun akan terus ditingkatkan lagi hingga mencapai ke seluruh wilayah.
Pembangunan BLK Komunitas ini harus diikuti baik oleh kuantitas maupun kualitas alumni BLKK. Sehingga mereka mampu berkompetisi di pasar dunia kerja domestik maupun luar negeri.
Adanya BLKK ini diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang bermutu, dan ikut serta berkontribusi mengangkat perekonomian lokal.
Dan pada akhirnya mempercepat tercapainya distribusi kesejahteraan di Indonesia.
Perintah sendiri telah menargetkan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia 0% pada tahun 2024.
Dan pada tahun 2023-2024, Pemerintah Indonesia memfokuskan memecah kemiskinan di 514 kabupaten serta kota prioritas dan tingkat kemiskinan ekstrem di angka 2,3 sampai 3 %.
Wapres mengatakan bahwa penciptaan SDM unggul ditentukan oleh dua faktor esensial yang saling melengkapi.
Yaitu pemahaman atas ilmu agama, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana kedua faktor tersebut sangat berperan dalam menentukan kemajuan bangsa ini.***
